Tuesday, February 23, 2010

Lindungi Musik Indonesia, Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?

// February 20th, 2010 // marketing communication

Seruu!! Penonton kompak nyanyi bareng dan loncat-loncatan dari awal hingga akhir performance! Tak perlu mahal-mahal nonton penampilan band import kalau begini!

Situasi ini terjadi saat Maliq n d’essentials tampil di event 2010newday yang diselenggarakan oleh Langitmusik.com, 30 Januari 2010, di SCBD, Jakarta. Malam itu, Maliq n d’essentials benar-benar berhasil memuaskan penonton dengan lagu-lagu hitsnya. Bahkan mungkin bukan hanya penggemar setianya saja yang menikmati.

Kalau teman-teman malam itu berada di dalam area indoor stage Zona Musik 1, pasti merasakan atmosfer positif dan serunya. Yakin deh, orang yang tidak begitu nge-fans dengan Maliq n d’essentials pun pasti jadi kangen dengan performa band ini. Crowdnya seru banget! Penontonnya asik! Mereka kompakan nyanyi dengan suara yang enak didengar sambil terus bergoyang mengikuti irama musik. Begitu juga saat RAN tampil.

Berasa sekali musik Indonesia saat itu benar-benar menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tak perlu band/musisi luar untuk membuat penonton Indonesia puas.

Hmmm..jadi pengen ngobrolin musik Indonesia nih..

MARKET MUSIK INDONESIA

Kadang gemes juga kalau ada yang mengkotak-kotakkan musik Indonesia, bahkan ada yang mengkategorikan ‘band alay’ karena musiknya dianggap terlalu mudah atau karena penggemarnya dianggap para abg alay. Apalagi kalau genre-nya Melayu. Sebenarnya sih lebih karena taste yang berbeda saja.

Tetapi coba kita lihat apa yang sudah diperoleh ‘Wali band’ yang bergenre semi Melayu. Baru-baru ini mereka tercatat dalam Rekor MURI karena RBT salah satu singlenya berhasil diunduh sebanyak 8 juta kali dalam waktu singkat, hanya dua bulan!

So, what do you think about it?

Beberapa orang bilang band alay, tetapi kenyataannya pasar Indonesia menyukai musiknya. Begitu pula dengan ST 12. mungkin sebenarnya remaja yang dikategorikan ‘alay’ itu menguntungkan secara komersil? hmmm…

Apa kekuatan Wali Band?

Saya sendiri kurang mengenal single ‘Baik-baik Sayang’ yang RBT-nya mencapai rekor MURI. Tetapi setelah mendengar lagunya, saya menyimpulkan, lirik lagu Wali Band sangat catchy, fun, dan mudah dihafal. Suka atau tidak, begitu kenyataannya.

Tak berbeda dengan D’masiv. Band ini selalu mengeluarkan single yang easy listening, mudah dihafal. “Kita ingin orang menikmati lagu tanpa harus berpikir, bisa dengerin dengan hati. Anak kecil aja dengerin bisa langsung hafal,” tutur Rian, vokalis D’masiv, saat peluncuran album Perjalanan, Januari 2010 lalu. Hasilnya, single D’masiv selalu mencapai puncak tangga lagu. Jangan ditanya soal penampilan off air-nya. Saya amati band ini termasuk yang laris manis.

Mungkin memang begitulah karakter sebagian market Indonesia. Menyukai yang mudah dicerna, mudah dihafal, yang ga ribet didengar.

Beda dengan penggemar Endah n Rhesa. Menurut saya, musiknya sangat unik dan vokalnya sangat berkualitas. Jernih! Namun, musik dari duo ini cenderung agak sulit dicerna bagi sebagian orang. Yang dimaksud sulit dicerna adalah pada saat kita mendengar album Endah n Rhesa, adakah lagu yang langsung kita hafal? Mungkin hanya satu lagu, itu pun tak terlalu hafal. Tetapi saat melihat penampilan live mereka, kita bisa terbengong-bengong karena kagum!

Penggemar Endah n Rhesa umumnya akan jadi fanatik. Tetapi berapa persen market di Indonesia yang ‘ngeh’ dengan musik semacam itu saat ini?

Teman saya pernah melihat bagaimana penampilan Endah n Rhesa di suatu acara tidak begitu mendapat perhatian pengunjung. Sejenak saya terkejut! They’re awesome! Namun detik berikutnya saya maklumi. Publik Indonesia saat ini belum terlalu bisa menerima musik semacam ini. Seperti juga musik jazz. Event jazz di Indonesia umumnya sukses. Tetapi berapa persen market di Indonesia yang menyukai jazz? Atau R&B?

Market perlu diedukasi dan dibiasakan untuk mendengar musik semacam itu. Jadi, musisi-musisi hebat yang bergenre jazz dan R&B di Indonesia memang harus lebih bekerja keras. Tak jarang harus bergerak secara underground, dengan memasarkan sendiri melalui komunitas, atau menggunakan Indie label karena label besar menganggap tidak komersil.

So, kembali lagi ke tujuan awal. Mau mengejar komersil, aktualisasi, atau idealisme? Target marketnya yang mana? Positioningnya di mana?

Pengguna RBT, contohnya penggemar Wali Band, tentu memiliki karakter yang berbeda dengan penggemar musisi yang lebih laku di album. Saya sendiri, sebagus-bagusnya lagu itu, saya berpikir 2x untuk menggunakannya sebagai RBT, kecuali kalau itu keharusan dari tempat kita bekerja. Hehe

Pasar di Indonesia cenderung berpikir 1000x untuk membeli album seharga Rp 25.000,- atau Rp 30.000,-. Apalagi karena banyaknya bajakan. Atau download gratis! Karena umumnya mereka hanya ingin mendengar satu atau dua single hit dari musisi tersebut, bukan satu albumnya. Pahit, bukan?

LINDUNGI MUSIK INDONESIA

Menurut saya, semangat #IndonesiaUnite adalah semangat untuk membangun Indonesia. Apapun untuk Indonesia yang lebih baik. Salah satunya di dunia musik, yaitu tidak mendukung pembajakan! Kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri, siapa lagi?

Sudah dengar tentang Langit Musik?

LangitMusik adalah layanan toko musik digital bagi pelanggan yang ingin menikmati musik full track berkualitas baik secara mudah. Pelanggan dapat men-download musik digital langsung di ponsel, di mana proses pengunduhan konten dapat dilakukan melalui akses internet dengan memanfaatkan jaringan 3G/3.5G. Tersedia lebih dari 10.000 lagu dalam negeri dari berbagai aliran musik yang dihadirkan di llayanan LangitMusik. Mau download single D’masiv atau Endah n Rhesa? Semua ada di sini.

Pelanggan akan dikenakan Rp 5.000 untuk setiap lagu yang di-download dan dapat dimainkan kapan pun tanpa dibatasi waktu. Sementara pelanggan yang ingin menikmati lagu secara temporer selama 30 hari hanya akan dikenakan Rp 3.000. Untuk setiap pengunduhan lagu, pelanggan tidak akan dikenakan biaya akses internet (gratis).

Untuk melindungi musik digital dari pembajakan, digunakan platform Digital Rights Management (DRM) yang akan membatasi pemindahan file musik yang telah di-download. Dengan mengaplikasikan DRM, pengguna yang memindahkan file musik tersebut ke ponsel atau komputer lain akan diminta untuk membeli tiket aktivasi kembali untuk file musik tersebut secara online.

Layanan ini berkomitmen mendukung perkembangan industri kreatif nasional khususnya industri musik dengan memfasilitasi para pihak yang terlibat di dalamnya, seperti: perusahaan label rekaman, artis, content provider, dan lain-lain, dengan suatu layanan yang dapat dinikmati masyarakat kapan pun dan di mana pun. Di samping itu, turut membantu pemerintah dalam upaya melindungi industri musik dari pembajakan karena musik yang dinikmati pelanggan dalam layanan ini diperoleh secara resmi sehingga terjamin aspek legalitasnya.



sumber : http://leonisecret.com/

One Love (Blue)

It's kinda funny how life can change, Can flip 180 in a matter of days.

Sometimes love works in mysterious ways,

One day you wake up gone without a trace.

I refuse to give up, I refuse to give in,

You're my everything.

I don't wanna give up, I don't wanna give in,

So everybody sing.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip hop beats,

One love, oh I do believe,

One love is all we need.


Late at night out, still wide awake,

Think this is far more than I can take,

I thought my heart could never break,

Now I know that's one big mistake.


I refuse to give up, I refuse to give in,

You're my everything.

I don't wanna give up, I don't wanna give in,

Everybody sing.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip-hop beats,

One love, oh I do believe,

One love is all we need.


Baby just love me, love me, love me,

Baby just hold me, hold me, hold me,

Oh, love me, love me, love me. One love.

Baby just love me, love me, love me,

Baby just hold me, hold me, hold me,

Oh, love me, love me, love me.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip-hop beats,

One love, oh I do believe, One love is all we need.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip-hop beats,

One love, oh I do believe, One love is all we need.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip-hop beats,

One love, oh I do believe,

One love is all we need.

Monday, February 22, 2010

Hitler Meninggal di Indonesia?

http://extremecatholic.blogspot.com/images/chamberlain-hitler.jpg

Fakta terbaru soal tengkorak Hitler memperkuat teori pemimpin NAZI itu tak tewas di bunker

Diktator Jerman, Adolf Hitler diyakini tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945. Namun, fakta itu kini dipertanyakan.

Seperti dikutip dari laman Daily Telegraph, Senin 28 September 2009, Program History Channel Documentary Amerika Serikat menyatakan tengkorak milik Hitler yang disimpan Rusia bukan milik pemimpin NAZI tersebut.

Itu adalah tengkorak perempuan berusia di bawah 40 tahun, bukan Hitler yang dinyatakan meninggal di usia 56 tahun.

Penemuan ini, menguatkan kembali teori konspirasi bahwa Hitler tidak mati pada 1945. Dia diduga melarikan diri dan mati di usia tua.

Sejumlah teori beredar soal dimana kematian Hitler. Ada yang mengatakan Hitler meninggal di Argentina, Brazil, Amerika Selatan, bahkan Indonesia.

***

Jurnalis Argentina sekaligus pengarang buku 'Bariloche Nazi', Abel Basti meyakini Hitler tewas di Argentina pada 1960.

Basti mengklaim Hitler melarikan diri dari Jerman menggunakan kapal selam. Bersama belahan jiwanya, Eva Braun, Hitler diyakini menghabiskan hari-hari terakhirnya di sebuah kota bernama Bariloche. Basti mendasarkan klaimnya atas keterangan beberapa saksi.

Kemudian, seperti dikutip laman Salisburypost, 30 Agustus 1999, artikel surat kabar pada 17 Juli 1945, memberitakan Hitler dan Eva braun terlihat di Argentina.

Seorang wartawan mengirim cerita dari Montevideo ke Chicago Times -- Hitler dan Braun melarikan diri ke Argentina dengan kapal selam. Keduanya hidup di kompleks orang-orang Jerman di Patagonia.

Sementara, klaim bahwa Hitler meninggal di Brazil didasarkan pengakuan anggota NAZI bahwa Hitler meninggal pada 1980 di Brazil.

Brazil diketahui sebagai tempat pelarian para mantan pengikut Hitler. Sebuah makam NAZI bahkan ditemukan di pedalaman Hutan Amazon, lengkap dengan lambang NAZI di nisan yang berbentuk salib.

Makam NAZI di pedalaman Amazon


***
Sebuah artikel mengejutkan telah lama beredar di sejumlah mailing list dan laman jejaring sosial. Artikel itu berisi versi lain cerita kematian diktator Jerman, Adolf Hitler. Dikatakan Hitler meninggal di Indonesia.

Cerita ini berawal dari sebuat artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo -- dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar.

Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut.

Klaim yang diajukan dr Sosrohusodo jadi polemik. Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang dia temui dan ajak bicara adalah Hitler di masa tuanya

Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.

Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul.

Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun.

Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.

Keyakinan Sosro, bahwa dia bertemu Hitler dan Eva Braun, membuatnya makin tertarik membaca buku dan artikel soal Hitler. Kata dia, setiap melihat foto Hitler di masa jayanya, dia makin yakin bahwa Poch, dokter tua asal Jerman yang dia temui adalah Hitler.

Keyakinannya bertambah saat seorang keponakannya, pada 1980, memberinya buku biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.

Dalam halaman 59 artikel itu diceritakan kondisi fisik Hitler di masa tua. "Sejumlah orang Jerman tahu Hitler menyeret kakinya saat berjalan, penglihatannya makin kabur, rambutnya tak lagi tumbuh. Kala perang makin berkecamuk dan Jerman terus dipukul kalah, Hitler menderita kelainan syaraf."

Saat membaca buku tersebut, Sosro makin yakin, sebab kondisi fisik yang sama dia temukan pada diri Poch.

Dalam buku tersebut juga diceritakan tangan kiri Hitler selalu bergetar sejak pertempuran Stalingrad (1942 -1943) -- yang merupakan pukulan dahsyat bagi tentara Jerman.

Sosro mengaku masih ingat beberapa percakapannya dengan Poch yang diduga adalah Hitler. Poch selalu memuji-muji Hitler. Dia juga mengatakan tak ada pembunuhan di Auschwitz, kamp konsentrasi yang diyakini sebagai lokasi pembantaian orang-orang Yahudi.

"Saat saya bertanya soal kematian Hitler, dia mengatakan tak tahu. Sebab, saat itu situasi di Berlin dalam keadaan chaos. Semua orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing," kata Sosrohusodo, seperti dimuat laman Militariana.

Sosro mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, "ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali."

Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter. Kata Sosro, istri Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya 'Dolf', yang diduga kependekan dari Adolf Hitler.

Usai membaca artikel-artikel tersebut, Sosro mengaku menghubungi Sumbawa Besar. Dari sana, dia memperoleh informasi dr Poch meninggal di Surabaya.

Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel.

Sementara istrinya yang asal Jerman pulang ke tanah airnya, Poch diketahui menikah lagi dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S. Dia diketahui tinggal di Babakan Ciamis.

Setelah menutup mulut, S akhirnya memberi semua dokumen milik suaminya pada Sosro. termasuk foto perkawinan, surat izin mengemudi lengkap dengan sidik jari Poch.

Ada juga buku catatatan berisi nama-nama orang Jerman yang tinggal di beberapa negara, seperti Argentina, Italia, Pakistan, Afrika Selatan, dan Tibet. Juga beberapa tulisan tangan steno dalan bahasa Jerman

Buku catatan Poch berisi dua kode, J.R. KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan.

"Ada kemungkinan buku catatatan dimiliki dua orang, Hitler dan Eva Braun," kata Sosro.

Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler -- yakni B (Berlin), S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum dia ke Sumbawa Besar.

Istri kedua Poch, S juga menceritakan suatu hari dia melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya menjawab, "jangan bilang siapa-siapa."

Sosro mengaku tak ada maksud tersembunyi di balik pengakuannya. "Saya hanya ingin menunjukan Hitler meninggal di Indonesia," kata dia.

Hingga saat ini apakah Hitler tewas di bunker, di Argentina, Brazil, atau Indonesia, belum bisa dipastikan. Kisah akhir hayat 'sang Fuhrer' terus jadi misteri.

(Sumber:Vivanews)

Friday, February 19, 2010

PUNAKAWAN

Kelompok Ki Lurah Semar Badranaya

Kelompok ini terdiri Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong (Sunda: Cepot). Mereka menggambarkan kelompok punakawan yang jujur, sederhana, tulus, berbuat sesuatu tanpa pamrih, tetapi memiliki pengetahuan yang sangat luas, cerdik, dan mata batinnya sangat tajam. Ki Lurah Semar, khususnya, memiliki hati yang “nyegoro” atau seluas samudra serta kewaskitaan dan kapramanan-nya sedalam samudra. Hanya satria sejati yang akan menjadi asuhan Ki Lurah Semar. Semar hakekatnya sebagai manusia setengah dewa, yang bertugas mengemban/momong para kesatria sejati.

Ki Lurah Semar disebut pula Begawan Ismaya atau Hyang Ismaya, karena eksistensinya yang teramat misterius sebagai putra Sang Hyang Tunggal umpama dewa mangejawantah. Sedangkan julukan Ismaya artinya tidak wujud secara wadag/fisik, tetapi yang ada dalam keadaan samar/semar. Dalam uthak-athik-gathuk secara Jawa, Ki Semar dapat diartikan guru sejati (sukma sejati), yang ada dalam jati diri kita. Guru sejati merupakan hakekat Zat tertinggi yang terdapat dalam badan kita. Maka bukanlah hal yang muskil bila hakekat guru sejati yang disimbolkan dalam wujud Ki Lurah Semar, memiliki kemampuan sabda pendita ratu, ludahnya adalah ludah api (idu geni). Apa yang diucap guru sejati menjadi sangat bertuah, karena ucapannya adalah kehendak Tuhan. Para kesatria yang diasuh oleh Ki Lurah Semar sangat beruntung karena negaranya akan menjadi adil makmur, gamah ripah, murah sandang pangan, tenteram, selalu terhindar dari musibah.

Tugas punakawan dimulai sejak kepemimpinan Prabu Herjuna Sasrabahu di negeri Maespati, Prabu Ramawijaya di negeri Pancawati, Raden Sakutrem satria Plasajenar, Raden Arjuna Wiwaha satria dari Madukara, Raden Abimanyu satria dari Plangkawati, dan Prabu Parikesit di negeri Ngastina. Ki Lurah Semar selalu dituakan dan dipanggil sebagai kakang, karena dituakan dalam arti kiasan yakni ilmu spiritualnya sangat tinggi, sakti mandraguna, berpengalaman luas dalam menghadapi pahit getirnya kehidupan. Bahkan para Dewa pun memanggilnya dengan sebutan “kakang”.

Kelompok punakawan ini bertugas :

1. Menemani (mengabdi) para bendhara (bos) nya yang memiliki karakter luhur budi pekertinya. Tugas punakawan adalah sebagai “pembantu” atau abdi sekaligus “pembimbing”. Tugasnya berlangsung dari masa ke masa.
2. Dalam cerita pewayangan, kelompok ini lebih sebagai penasehat spiritual, pamomong, kadang berperan pula sebagai teman bercengkerama, penghibur di kala susah.
3. Dalam percengkeramaannya yang bergaya guyon parikena atau saran, usulan dan kritikan melalui cara-cara yang halus, dikemas dalam bentuk kejenakaan kata dan kalimat. Namun di dalamnya selalu terkandung makna yang tersirat berbagai saran dan usulan, dan sebagai pepeling akan sikap selalu eling dan waspadha yang harus dijalankan secara teguh oleh bendharanya yang jumeneng sebagai kesatria besar.
4. Pada kesempatan tertentu punakawan dapat berperan sebagai penghibur selagi sang bendhara mengalami kesedihan.
5. Pada intinya, Ki Lurah Semar dkk bertugas untuk mengajak para kesatria asuhannya untuk selalu melakukan kebaikan atau kareping rahsa (nafsu al mutmainah). Dalam terminologi Islam barangkali sepadan dengan istilah amr ma’ruf.

Adapun watak kesatria adalah: halus, luhur budi pekerti, sabar, tulus, gemar menolong, siaga dan waspada, serta bijaksana.

Kelompok Ki Lurah Togog

Kelompok ini terdiri tiga personil yakni: Ki Lurah Togog (Sarawita) dan Mbilung. Punakawan ini bertugas menemani bendhara-nya yang berkarakter dur angkara yakni para Ratu Sabrang. Sebut saja misalnya Prabu Baladewa di negeri Mandura, Prabu Basukarna di negeri Ngawangga, Prabu Dasamuka (Rahwana) di negeri Ngalengka, Prabu Niwatakawaca di negeri Iman-Imantaka dan beberapa kesatria dari negara Sabrangan yang berujud (berkarakter) raksasa; pemarah, bodoh, namun setia dalam prinsip. Lurah Togog disebut pula Lurah Tejamantri. Ki Togog dkk secara garis besar bertugas mencegah asuhannya yang dur angkara, untuk selalu eling dan waspadha, meninggalkan segala sifat buruk, dan semua nafsu negatif. Beberapa tugas mereka antara lain:

1.Mereka bersuara lantang untuk selalu memberikan koreksi, kritikan dan saran secara kontinyu kepada bendhara-nya.

2.Memberikan pepeling kepada bendhara-nya agar selalu eling dan waspadha jangan menuruti kehendak nafsu jasadnya (rahsaning karep).

Gambaran tersebut sesungguhnya memproyeksikan pula karakter dalam diri manusia (jagad alit). Sebagaimana digambarkan bahwa kedua kesatria di atas memiliki karakter yang berbeda dan saling kontradiktori. Maknanya, dalam jagad kecil (jati diri manusia) terdapat dua sifat yang melekat, yakni di satu sisi sifat-sifat kebaikan yang memancar dari dalam cahyo sejati (nurulah) merasuk ke dalam sukma sejati (ruhulah). Dan di sisi lain terdapat sifat-sifat buruk yang berada di dalam jasad atau ragawi. Kesatria yang berkarakter baik diwakili oleh kelompok Pendawa Lima beserta para leluhurnya. Sedangkan kesatria yang berkarakter buruk diwakili oleh kelompok Kurawa 100. walaupun keduanya masing-masing sudah memiliki penasehat punakawan, namun tetap saja terjadi peperangan di antara dua kelompok kesatria tersebut. Hal itu menggambarkan betapa berat pergolakan yang terjadi dalam jagad alit manusia, antara nafsu negatif dengan nafsu positif. Sehingga dalam cerita pewayangan digambarkan dengan perang Brontoyudho antara kesatria momongan Ki Lurah Semar dengan kesatria momongan Ki Togog. Antara Pendawa melawan Kurawa 100. Antara nafsu positif melawan nafsu negatif. Medan perang dilakukan di tengah Padhang Kurusetra, yang tidak lain menggambarkan hati manusia.

Makna di Balik Simbol Punakawan

1. Ki Lurah Semar (simbol ketentraman dan keselamatan hidup)

Membahas Semar tentunya akan panjang lebar seperti tak ada titik akhirnya. Semar sebagai simbol bapa manusia Jawa. Bahkan dalam kitab jangka Jayabaya, Semar digunakan untuk menunjuk penasehat Raja-raja di tanah Jawa yang telah hidup lebih dari 2500 tahun. Dalam hal ini Ki Lurah Semar tiada lain adalah Ki Sabdapalon dan Ki Nayagenggong, dua saudara kembar penasehat spiritual Raja-raja. Sosoknya sangat misterius, seolah antara nyata dan tidak nyata, tapi jika melihat tanda-tandanya orang yang menyangkal akan menjadi ragu. Ki Lurah Semar dalam konteks Sabdapalon dan Nayagenggong merupakan bapa atau Dahyang-nya manusia Jawa. Menurut jangka Jayabaya kelak saudara kembar tersebut akan hadir kembali setelah 500 tahun sejak jatuhnya Majapahit untuk memberi pelajaran kepada momongannya manusia Jawa (nusantara). Jika dihitung kedatangannya kembali, yakni berkisar antara tahun 2005 hingga 2011. Maka bagi para satria momongannya Ki Lurah Semar ibarat menjadi jimat; mung siji tur dirumat. Selain menjadi penasehat, punakawan akan menjadi penolong dan juru selamat/pelindung tatkala para satria momongannya dalam keadaan bahaya.

Dalam cerita pewayangan Ki Lurah Semar jumeneng sebagai seorang Begawan, namun ia sekaligus sebagai simbol rakyat jelata. Maka Ki Lurah Semar juga dijuluki manusia setengah dewa. Dalam perspektif spiritual, Ki Lurah Semar mewakili watak yang sederhana, tenang, rendah hati, tulus, tidak munafik, tidak pernah terlalu sedih dan tidak pernah tertawa terlalu riang. Keadaan mentalnya sangat matang, tidak kagetan dan tidak gumunan. Ki Lurah Semar bagaikan air tenang yang menghanyutkan, di balik ketenangan sikapnya tersimpan kejeniusan, ketajaman batin, kaya pengalaman hidup dan ilmu pengetahuan. Ki Lurah Semar menggambarkan figur yang sabar, tulus, pengasih, pemelihara kebaikan, penjaga kebenaran dan menghindari perbuatan dur-angkara. Ki Lurah Semar juga dijuluki Badranaya, artinya badra adalah rembulan, naya wajah. Atau Nayantaka, naya adalah wajah, taka : pucat. Keduanya berarti menyimbolkan bahwa Semar memiliki watak rembulan (lihat thread: Pusaka Hasta Brata). Dan seorang figur yang memiliki wajah pucat, artinya Semar tidak mengumbar hawa nafsu. Semareka den prayitna: semare artinya menidurkan diri, agar supaya batinnya selalu awas. Maka yang ditidurkan adalah panca inderanya dari gejolak api atau nafsu negatif. Inilah nilai di balik kalimat wani mati sajroning urip (berani mati di dalam hidup). Perbuatannya selalu netepi kodrat Hyang Widhi (pasrah), dengan cara mematikan hawa nafsu negatif. Sikap demikian akan diartikulasikan ke dalam sikap watak wantun kita sehari-hari dalam pergaulan, “pucat’ dingin tidak mudah emosi, tenang dan berwibawa, tidak gusar dan gentar jika dicaci-maki, tidak lupa diri jika dipuji, sebagaimana watak Badranaya atau wajah rembulan.

Dalam khasanah spiritual Jawa, khususnya mengenai konsep manunggaling kawula Gusti, Ki Lurah Semar dapat menjadi personifikasi hakekat guru sejati setiap manusia. Semar adalah samar-samar, sebagai perlambang guru sejati atau sukma sejati wujudnya samar bukan wujud nyata atau wadag, dan tak kasad mata. Sedangkan Pendawa Lima adalah personifikasi jasad/badan yang di dalamnya terdapat panca indera. Karena sifat jasad/badan cenderung lengah dan lemah, maka sebaik apapun jasad seorang satria, tetap saja harus diasuh dan diawasi oleh sang guru sejati agar senantiasa eling dan waspadha. Agar supaya jasad/badan memiliki keteguhan pada ajaran kebaikan sang guru sejati. Guru sejati merupakan pengendali seseorang agar tetap dalam “laku” yang tepat, pener dan berada pada koridor bebener. Siapa yang ditinggalkan oleh pamomong Ki Lurah Semar beserta Gareng, Petruk, Bagong, ia akan celaka, jika satria maka di negerinya akan mendapatkan banyak malapetaka seperti : musibah, bencana, wabah penyakit (pageblug), paceklik. Semua itu sebagai bebendu karena manusia (satria) yang ditinggalkan guru sejati-nya telah keluar dari jalur bebener.

Jika ditinjau dari perspektif politik, kelompok Punakawan Ki Lurah Semar dan anak-anaknya Gareng, Petruk, Bagong sebagai lambang dari lembaga aspirasi rakyat yang mengemban amanat penderitaan rakyat. Atau semacam lembaga legislatif. Sehingga kelompok punakawan ini bertugas sebagai penyambung lidah rakyat, melakukan kritikan, nasehat, dan usulan. Berkewajiban sebagai pengontrol, pengawas, pembimbing jalannya pemerintahan di bawah para Satria asuhannya yakni Pendhawa Lima sebagai lambang badan eksekutif atau lembaga pemerintah. Dengan gambaran ini, sebenarnya dalam tradisi Jawa sejak masa lampau telah dikenal sistem politik yang demokratis.

2. Nala Gareng

Nala adalah hati, Gareng (garing) berarti kering, atau gering, yang berarti menderita. Nala Gareng berarti hati yang menderita. Maknanya adalah perlambang “laku” prihatin. Namun Nala Gareng diterjemahkan pula sebagai kebulatan tekad. Dalam serat Wedhatama disebutkan gumeleng agolong-gilig. Merupakan suatu tekad bulat yang selalu mengarahkan setiap perbuatannya bukan untuk pamrih apapun, melainkan hanya untuk netepi kodrat Hyang Manon. Nala Gareng menjadi simbol duka-cita, kesedihan, nelangsa. Sebagaimana yang tampak dalam wujud fisik Nala Gareng merupakan sekumpulan simbol yang menyiratkan makna sbb:

Mata Juling:

Mata sebelah kiri mengarah keatas dan ke samping. Maknanya Nala Gareng selalu memusatkan batinnya kepada Hyang Widhi.

Lengan Bengkok atau cekot/ceko :

Melambangkan bahwasannya manusia tak akan bisa berbuat apa-apa bila tidak berada pada kodrat atau kehendak Hayng Widhi.

Kaki Pincang, jika berjalan sambil jinjit :

Artinya Nala Gareng merupakan manusia yang sangat berhati-hati dalam melangkah atau dalam mengambil keputusan. Keadaan fisik nala Gareng yang tidak sempurna ini mengingatkan bahwa manusia harus bersikap awas dan hati-hati dalam menjalani kehidupan ini karena sadar akan sifat dasar manusia yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan.

Mulut Gareng :

Mulut gareng berbentuk aneh dan lucu, melambangkan ia tidak pandai bicara, kadang bicaranya sasar-susur (belepotan) tak karuan. Bicara dan sikapnya serba salah, karena tidak merasa percaya diri. Namun demikian Nala Gareng banyak memiliki teman, baik di pihak kawan maupun lawan. Inilah kelebihan Nala Gareng, yang menjadi sangat bermanfaat dalam urusan negosiasi dan mencari relasi, sehingga Nala Gareng sering berperan sebagai juru damai, dan sebagai pembuka jalan untuk negosiasi. Justru dengan banyaknya kekurangan pada dirinya tersebut, Nala Gareng sering terhindar dari celaka dan marabahaya.

3. Petruk Kanthong Bolong

Ki Lurah Petruk adalah putra dari Gandarwa Raja yang diambil anak oleh Ki Lurah Semar. Petruk memiliki nama alias, yakni Dawala. Dawa artinya panjang, la, artinya ala atau jelek. Sudah panjang, tampilan fisiknya jelek. Hidung, telinga, mulut, kaki, dan tangannya panjang. Namun jangan gegabah menilai, karena Lurah Petruk adalah jalma tan kena kinira, biar jelek secara fisik tetapi ia sosok yang tidak bisa diduga-kira. Gambaran ini merupakan pralambang akan tabiat Ki Lurah Petruk yang panjang pikirannya, artinya Petruk tidak grusah-grusuh (gegabah) dalam bertindak, ia akan menghitung secara cermat untung rugi, atau resiko akan suatu rencana dan perbuatan yang akan dilakukan. Petruk Kanthong Bolong, menggambarkan bahwa Petruk memiliki kesabaran yang sangat luas, hatinya bak samodra, hatinya longgar, plong dan perasaannya bolong tidak ada yang disembunyikan, tidak suka menggerutu dan ngedumel.

Dawala, juga menggambarkan adanya pertalian batin antara para leluhurnya di kahyangan (alam kelanggengan) dengan anak turunnya, yakni Lurah Petruk yang masih hidup di mercapada. Lurah Petruk selalu mendapatkan bimbingan dan tuntunan dari para leluhurnya, sehingga Lurah Petruk memiliki kewaskitaan mumpuni dan mampu menjadi abdi dalem (pembantu) sekaligus penasehat para kesatria.

Petruk Kanthong Bolong wajahnya selalu tersenyum, bahkan pada saat sedang berduka pun selalu menampakkan wajah yang ramah dan murah senyum dengan penuh ketulusan. Petruk mampu menyembunyikan kesedihannya sendiri di hadapan para kesatria bendharanya. Sehingga kehadiran petruk benar-benar membangkitkan semangat dan kebahagiaan tersendiri di tengah kesedihan. Prinsip “laku” hidup Ki Lurah Petruk adalah kebenaran, kejujuran dan kepolosan dalam menjalani kehidupan. Bersama semua anggota Punakawan, Lurah Petruk membantu para kesatria Pandhawa Lima (terutama Raden Arjuna) dalam perjuangannya menegakkan kebenaran dan keadilan.

4. Bagong

Bagong adalah anak ketiga Ki Lurah Semar. Secara filosofi Bagong adalah bayangan Semar. Sewaktu Semar mendapatkan tugas mulia dari Hyang Manon, untuk mengasuh para kesatria yang baik, Semar memohon didampingi seorang teman. Permohonan Semar dikabulkan Hyang Maha Tunggal, dan ternyata seorang teman tersebut diambil dari bayangan Semar sendiri. Setelah bayangan Semar menjadi manusia berkulit hitam seperti rupa bayangan Semar, maka diberi nama Bagong. Sebagaimana Semar, bayangan Semar tersebut sebagai manusia berwatak lugu dan teramat sederhana, namun memiliki ketabahan hati yang luar biasa. Ia tahan menanggung malu, dirundung sedih, dan tidak mudah kaget serta heran jika menghadapi situasi yang genting maupun menyenangkan. Penampilan dan lagak Lurah Bagong seperti orang dungu. Meskipun demikian Bagong adalah sosok yang tangguh, selalu beruntung dan disayang tuan-tuannya. Maka Bagong termasuk punakawan yang dihormati, dipercaya dan mendapat tempat di hati para kesatria. Istilahnya bagong diposisikan sebagai bala tengen, atau pasukan kanan, yakni berada dalam jalur kebenaran dan selalu disayang majikan dan Tuhan.

Dalam pagelaran wayang kulit, kelompok punakawan Semar, Gareng, Petruk, Bagong selalu mendapatkan tempat di hati para pemirsa. Punakawan tampil pada puncak acara yang ditunggu-tunggu pemirsa yakni goro-goro, yang menampilkan berbagai adegan dagelan, anekdot, satire, penuh tawa yang berguna sebagai sarana kritik membangun sambil bercengkerama (guyon parikena). Punakawan menyampaikan kritik, saran, nasehat, maupun menghibur para kesatria yang menjadi asuhan sekaligus majikannya. Suara punakawan adalah suara rakyat jelata sebagai amanat penderitaan rakyat, sekaligus sebagai “suara” Tuhan menyampaikan kebenaran, pandangan dan prinsip hidup yang polos, lugu namun terkadang menampilkan falsafah yang tampak sepele namun memiliki esensi yang sangat luhur. Itulah sepak “terjang punakawan” bala tengen yang suara hatinuraninya selalu didengar dan dipatuhi oleh para kesatria asuhan sekaligus majikannya.

Kepemimpinan Punakawan Kontroversial

Dalam cerita wayang sebagaimana kisah-kisah dalam legenda lainnya, terdapat kelompok antagonis. Dalam cerita wayang tokoh-tokoh antagonis berasal dari negri seberang atau Sabrangan. Punakawan Togog atau Tejamantri, Sarawita dan Mbilung merupakan punakawan kontroversif yang selalu membimbing tokoh pembesar antagonis, para “ksatria” angkara murka (dur angkara), hingga para pimpinan raksasa jahat. Sebut saja misalnya Prabu Dasamuka, Prabu Niwatakawaca, Prabu Susarma, hingga para kesatria dur angkara dari Mandura seperti Raden Kangsa dan seterusnya. Pada intinya Ki Lurah Togog dkk selalu berada di pihak tokoh antagonis, sehingga disebut sebagai bala kiwa. Namun demikian bukan berarti kelompok punakawan ini memiliki karakter buruk.

Ciri fisik Togog dkk memiliki mulut yang lebar. Artinya mereka selalu berkoar menyuarakan kebaikan, peringatan (pepeling) kepada majikannya agar tetap waspada dan eling, menjadi manusia jangan berlebihan. Ngono ya ngono ning aja ngono. Manusia harus mengerti batas-batas perikemanusiaan. Sekalipun akan mengalahkan lawan atau musuhnya tetap harus berpegang pada etika seorang kesatria yang harus gentle, tidak pengecut, dan tidak memenangkan perkelahian dengan jalan yang licik. Sekalipun menang tidak boleh menghina dan mempermalukan lawannya (menang tanpa ngasorake). Itulah ajaran Ki Lurah Togog dkk yang sering kali diminta nasehat dan saran oleh para majikannya. Namun toh akhirnya setiap nasehat, saran, masukan, aspirasi yang disampaikan Ki Lurah Togog dkk tetap saja tidak pernah digubris oleh majikannya mereka tetap setia. Ki Lurah Togog dkk walaupun menjabat posisi sentral sebagai penasehat, pengasuh dan pembimbing, yang selalu bermulut lantang menyuarakan pepeling, seolah peran mereka hanya sebagai obyek pelengkap penderita. Walaupun Ki Lurah Togog dkk selalu gagal mengasuh majikannya para kesatria dur angkara, hingga sering berpindah majikan untuk bersuara lantang mencegah kejahatan. Bukan berarti mereka tidak setia. Sebaliknya dalam hal kesetiaan sebagai kelompok penegak kebenaran, Ki Lurah togog patut menjadi teladan baik. Karena sekalipun sering dimaki, dibentak dan terkena amarah majikannya, Ki Lurah Togog dkk tidak mau berkhianat. Sekalipun selalu gagal memberi kritik dan saran kepada majikannya, mereka tetap teguh dalam perjuangan menegakkan keadilan. Dan lagi-lagi, mereka selalu dimintai saran dan kritikan, namun serta-merta diingkari pula oleh majikan-majikan barunya. Itulah nasib Togog dkk, yang mengisyaratkan nasib rakyat kecil yang selalu mengutarakan aspirasi dan amanat penderitaan rakyat namun tidak memiliki bargaining power. Ibarat menyirami gurun, seberapapun nasehat dan kritikan telah disiramkan di hati para “pemimpin” dur angkara, tak akan pernah membekas dalam watak para majikannya. Barangkali nasib kelompok punakawan Ki Lurah Togog dkk mirip dengan apa yang kini dialami oleh rakyat Indonesia. Suara hati nurani rakyat sulit mendapat tempat di hati para tokoh dan pejabat hing nusantara nagri. Sekalipun sekian banyak pelajaran berharga di depan mata, namun manifestasi perbuatan dan kebijakan politiknya tetap saja kurang populer untuk memihak rakyat kecil.

PROFIL PENDAWA LIMA

Berbicara tentang PENDAWA LIMA pikiran kita langsung tertuju dengan WAYANG KULIT sebagai Seni budaya Jawa yang lahir sejak puluhan tahun lalu , yang syarat dengan ajaran mistikisme dimana di dalam Pandangan Islam masuk dalam katagori Musyrik. (membuat Sekutu/sepadan dengan selain Allah SWT sebagai sesembahan yang setara dengan Allah SWT). Karena itu kesan pertama ketika orang menyebutkan tentang WAYANG KULIT Image yang timbul langsung negative, sumber kemusyikan, sarang klenik, mistik, sumber maksiyat dan atribut-atribut lain yang senada.

Memang kenyataan itu, tidak bisa dipungkiri, sebab memang ASAL-USUL WAYANG itu sendiri berasal dari Ajaran Hindu yang terkodivikasikan dalam buku “Kitab Mahabarata dan Ramayana. Namun ketika kita menyebut PENDAWA LIMA, maka dalam buku Aslinya itu tidak bakal kita temukan bentuk gambar WAYANG PENDAWA LIMA.yang ada sekarang. Karena sesungguhnya timbulnya PENDAWA LIMA dalam bentuk yang ada sekarang memang bukan lahir dari ajaran Hindu, tetapi hasil kreativitas para Wali Songo (Sembilan) yang ingin mendakwahkan Islam kepada masyarakat Jawa saat itu melalui budaya Wayang.

ASAL USUL PENDAWA LIMA

gam

Di Jawa khususnya dan Indonesia pada Umumnya di saat pertama kali Islam datang di negeri Nusantara ini (pada abad ke 13 M) (1), kesenian yang lagi trendy (digemari) oleh masyarakat adalah WAYANG KULIT. Konon ketika para Wali Songo sedangkan kesulitan cara Mendakwahkan Islam di Jawa mereka melihat suatu pertunjukan WAYANG KULIT,seketika itu muncul ide creative,ingin menjadikan WAYANG KULIT sebagai sarana Dakwah Islam.

Sebab mereka memandang WAYANG merupakan sarana evektif untuk mudahnya masyarakat menerima ajaran Islam. Maka pada abad 15 M (1478 M) ketika kerajaan Demak berdiri dengan rajanya yang berjuluk Raden Patah hasil perjuangan para Wali Songo, Raden Patah cukup serius memperhatikan dan mengembangkan Wayang Kulit sebagai sarana Dakwah Islam (Baca buku “WAYANG KEBATINAN ISLAM” oleh Dharmawan Budi Suseno,Cet.1 Juli 2009, Pen. Kreasi Wacana, hlm. 24-27)

Sejak saat itulah dia mulai mempelajari wayang secara mendalam, dan berusaha membuat Lakon (Kisah/cerita) baru tentang PENDAWA LIMA sebagai bagian tak terpisahkan dari seluruh rangkaian kisah dalam dunia WAYANG KULIT yang esensi dasarnya cerita lentang Alam Kosmos yang stabil dan Alam yang labil. Perhatikan pendapat Dr. Neils Mulder yang mnulis buku tentang “Kebatinan dan Hidup Sehari-hari Orang Jawa (Kelangsungan dan Perubahan Kultural)”. dia mengatakan : “Dalam mitologi Jawa yang berindukan epos India Ramayana dan Mahabarata Hidup ini dilihat sebagai peperangan antara kuasa-kuasa kekacauan dan kuasa-kuasa keteraturan. Dalam Siklus Mahabarata, kuasa-kuasa kekacauan adalah KURAWA. Mereka menggambarkan kuasa-kuasa keangkuhan, kesombongan, egoisme dan pengagungan diri, keserakahan, hawa nafsu dan amarah. Itulah kuasa-kuasa yang menyeleweng dari keadaan Kosmos yang seharusnya yakni harmoni, keadilan dan keteraturan. Bila Kurawa berkuasa, maka kehidupan di Kosmos dan di Bumi ditandai oleh suasana tidak teratur tidak menentu dan tidak adil. KURAWA dilawan oleh PENDAWA. Lima Bersaudara yang menegakan keshalehan, keadilan, sikap tanpa pamrih dan kepercayaan kepada tujuan Kosmos. Bila PENDAWA menang, maka kosmos dan kehidupan di dunia ini ditandai oleh suasana tentram, harmonis,adil dan makmur. Dalam Bharata Yudha perang terakhir dan besar-besaran, Pendawa mengalahkan Kurawa dan Keteraturan mengalahkan Kekacauan.” (Niels Mulder, Kebatinan dan Hidup sehari-hari Orang Jawa, cet.I,th.1983,Pen. PT. Gramedia Jkt. Hlm.14.

Maka dengan munculnya PENDAWA LIMA, sesungguhnya itu merupakan hasil karya seni yang spektakuler dari para Wali Songo yang berjuang mendakwahkan Islam di Tanah Jawa dengan segala kekuarangannya. Dan berkat ketekunan mereka itulah maka Islam dengan mudah bisa diterima oleh Masyarakat jawa khususnya, dan Indonesia pada umumnya.

(1). Secara garis besar dapat disebutkan bahwa penyebaran Agama Islam dari Wilayah Barat ke Timur di seluruh Nusantara pada umumnya, melalui jalur-jalur Perdagangan (Hasjimi 1989, Chauduri 1989, Ibrahim,et.al 1989). Sejak abad ke 13 M itu, sudah terjadi hubungan dakwah dan dagang antara orang-orang di Kepulauan Nusantara dengan Arab, Persia, India dan China. Hubungan dagang terjadi terutama melalui jalur Laut yang melewati pelabuhan-pelabuhan besar. Pelabuhan penting di Sumatra yaitu, Lamuni, Aceh, Barus, Bagan Siapi-api dan Palembang. Pelabuhan utama di Jawa yaitu Sunda Kelapa.,Pekalongan, Semarang, Jepara, Tuban dan Gresik. Telah tumbuh sejak awal Abad Masehi. Para pedagang asing yang datang ke Pelabuhan tersebut sambil menunggu datangnya musim yang baik bagi pelayaran mereka membentuk Koloni. (Chauduri, 1989) (Diambil dari buku ”Islam Kejawen” Oleh Budiono Hadisutrisno, Cet. I Juli 2009.Hlm.129-130)

Padahal ketika itu (pada abad 13.M – 17 M ) di Jawa Telah berkembang terlebih dahulu ajaran Hindu dan Budha yang sudah menjadi agama para Raja yang berkuasa di Tanah Jawa. Melihat kondisi tersebut secara logika sangat sulit dibayangkan berhasilnya dakwah Islam. Sedangkan Islam Masuk ke Nusantara juga telah tercampur dengan berbagai budaya yang dilaluinya. Sebagaimana dituturkan oleh Budiono Hadisutrisno yang mengatakan : “Islam kemudian menyebar ke luar Jazirah Arab, maka segera bertemu dengan berbagai peradaban dan budaya local yang sudah mengakar selama berabad-abad. Negeri yang sudah didatangi Islam seperti Mesir, Siria,Palestina dan Persia sudah lama mengenal ajaran Filsafat Yunani. Ajaran Hindu Budha, Majusi, Kristen dan Mistik Neoplatonisme telah lama dikenal di Jazirah Arab, (Simuh,1995 :69). Dengan demikian Islam yang tersebar senantiasa mengalami penyesuaian dengan lingkungan peradaban dan kebudayaan setempat.(Islam Kejawen, Budiono Hadisutrisno, Cet.1 Th.2009 hlm, 129) Lebih-lebih dengan masuknya kaum penjajah pada awal abad 17 M oleh kaum Portugis dengan VOC-nya yang membawa Missi salib. Tetapi dengan munculnya kesenian WAYANG BEBER (asal-usul Wayang) yang kemudian berkembang menjadi WAYANG KULIT, ditemukanlah ide untuk memanfaatkan Seni Budaya WAYANG KILIT sebagai sarana dakwah Islam. Karena itu maka disusunlah Lakon/cerita/kisah tentang PENDAWA LIMA .

Selanjutkan agar menyatu dengan keseluruhan kisah dalam DUNIA WAYANG , maka para Wali Songo mencoba creative membuat silsilah dalam DUNIA PEWAYANGAN yang dikaitkan dengan kisah Nabi Adam AS.

Menurut cerita yang disampaikan oleh Kiy Dalang Hamzani dari Semarang ketika kami wawancarai menyebutkan bahwa asal usul PENDAWA LIMA itu sebagai berikut :

Kono n ceritanya : Bahwa PENDAWA LIMA adalah Lima Bersaudara putra Prabu Dewanata yang beristrikan Dewi Kunti, Prabu Dewanata yng berkuasa di Negeri Astinapura adalah putra Begawan Abiyoso, :

Begawan Ibiyoso - putra - Begawan Polosoro

Begawan Polosoro - putra - Sekutrem

Sekutrem - putra - Sakri

Sakri - putra - Bambang Parikenan/Parikesit

Bambang Parikenan/Parikesit - putra - Sang Hyang Nur Roso

Sang Hyang Nur Roso - putra - Sang Hyang Nur Cahyo

Sang Hyang Nur Cahyo - putra - Sang Hyang Wenang

Sang Hyang Wenang - putra - Sang Hyang SIS

Sang Hyang SIS - putra - Dewa Ruci

Dewa Ruci - putra - Nabi SIS

Nabi SIS keturnanan - Nabi Adam

Inilah kisah fiktif hasil rekayasa yang dibuat oleh para Wali Songo dengan segala kekurangan dan keterbatasannya. Agar Ajaran Islam yang diselipkan kepada PENDAWA LIMA itu bisa menyatu dengan DUNIA WAYANG, sehingga missi dakwah Islam bisa detrima dengan mudah oleh masyarakat.

ARTI PENDAWA LIMA

Pengertian tentang PENDAWA LIMA menjadi nama bagi lembaga Pembinaan Religi bagi kami adalah :

• PENDAWA LIMA kependekan dari PENDALAMAN WAWASAN LIMA. Maksudnya adalah Membina dan Membing Ummat agar Lebih memperdalam lebih jauh tentang apa arti sesungguhnya tentang RUKUN ISLAM YANG LIMA dan apa makna filosofinya dalam prilaku hidup muslim

• Dalam DUNIA PEWAYANGAN Arti PENDAWA LIMA adalah merupakan fisualisasi dari RUKUN ISLAM YANG LIMA , Maksudnya bahwa Figur PENDAWA LIMA itu merupakan gambaran RUKUN ISLAM YANG LIMA dengan rincian sebagai berikut :

1. PUNTODEWA = Gambaran Rukun Islam yang pertama : DUA KALIMAH SYAHADAT (karena disebutkan bahwa dia punya JIMUS KALIMOSODO) (buku “TASAWUF SEMAR HINGGA BAGONG” oleh Muhammad Zaairul Haq,cet I th,2009, Pen. Kreasi Wacana, hlm.10)

2. SENO/BIMA/WERKUDORO = Gambaran Rukun Islam yang kedua : MENEGAKAN SHALAT (dia hanya punya satu Bahasa komunikasi walaupun siapa yang diajak bicara) (buku “TASAWUF SEMAR HINGGA BAGONG” oleh Muhammad Zaairul Haq,cet I th,2009, Pen. Kreasi Wacana, hlm.13)

3. ARJUNA/JANOKO = Gambaran Rukun Islam yang ke-tiga : PUASA DI BULAN RAMADLAN.(dia punya kesaktian yang tak terkalahkan, dan performen yang menyenangkan pandangan, karena dia gemar Tirakat/bertapa (BERPUASA) dan gemar MENAHAN NAFSU (buku “TASAWUF SEMAR HINGGA BAGONG” oleh Muhammad Zaairul Haq,cet I th,2009, Pen. Kreasi Wacana, hlm.17)

4. NAKULO = Gambaran Rukun Islam yang ke –empat : MEMBAYAR ZAKAT (dia gemar bersolek dengan pakaian bagus dan bersih, suka memberi serta belaskasih pada kaum yang lemah, lambang orang kaya yang Dermawan/suka memberi infaq, shadaqah dan zakat) (buku “TASAWUF SEMAR HINGGA BAGONG” oleh Muhammad Zaairul Haq,cet I th,2009, Pen. Kreasi Wacana, hlm.18)

5. SADEWO = Gambaran Rukun Islam yang ke-lima : KEWJIBAN PERGI HAJI (dia suka melancong, mengembara mencari ilmu dan hikmah di tempat-tempat yang bersejarah) (buku “TASAWUF SEMAR HINGGA BAGONG” oleh Muhammad Zaairul Haq,cet I th,2009, Pen. Kreasi Wacana, hlm.18)

MAKSUD DAN TUJUAN

Terpilihnya nama LEMBAGA kami ini dengan nama PENDAWA LIMA, dilatar belakangi oleh dua sebab, yaitu :

• Sulitnya memilih nama yang bisa diterima oleh semua kalangan dengan fokus kejian yang berorientasi pada bidang Pendalaman Wawasan Keislaman sebagai Agama yang Hak dengan landasan Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah dengan mengajak kaum muslimin untuk meninggalkan segala bentuk bid'ah dan khurafat. Dari hasil renungan yang dalam itulah maka terpilihlah PENDAWA LIMA sebagai nama.

• Terpilihnya PENDAWA LIMA sebagai nama bukan tanpa alasan, justru kami punya missi yang lebih suci Insya Allah. Alasan – alasan yang bisa diuraikan di sini karena :

• Batapapun WAYANG KULIT itu lebih identik dengan dunia MISTIK, KLENIK, DAN MUSYRIK, tetapi kita tidak bisa menafikan bahwa mencuatnya WAYANG KULIT dalam karya yang lebih lengkap bersama PENDAWA LIMA-nya, menjadi Seni Budaya JAWA yang sudah Go internasioanal adalah hasil karya seni budaya Umat Islam (PARA WALI SONGO –SUNAN KALIJOGO) dengan segala keterbatasannya sebagai sarana Dakwah Islam yang efektif dan tepat saat itu sehingga Islam begitu mudah tersebesar di bumi Nusantara ini hingga dewasa ini.

• Kita harus berprasangka baik terhadap para pendahulu kita yang mendakwahkan Islam di Indonesia ini, bahwa mereka dengan segala kekurangannya telah mendakwahkan Islam dengan tulus Ikhlas karena Allah SWT. Walaupun kemudian WAYANG KULIT dengan PENDAWA LIMA-nya menjadi identik dengan budaya KLENIK, MISTIK dan SYIRIK, tidak akan bisa menafikan begitu saja jasa para WALI SONGGO sebagai mubaligh yang masuk angkatan pertama di negeri ini

• RUKUN ISLAM yang telah difisualikan menjadi PENDAWA LIMA pada perkembanganya memang sarat dengan KLENIK, MISTIK dan SYIRIK, tetapi itu bukan upaya para WALI SONGO, melainkann karena WAYANG KULIT itu sendiri berasal dari agama Hindu dan Budha, Demikian juga awal kehadiran Islam ke Indonesia sudah bersifat sinkretis dengan berbagai faham lain. Sebab Islam datang dari Arab melalui Persia, India dan Cina dengan BAJU TASWAWUF. Dan pada umumnya di abat 17-19 M. Islam dan Muslimin sedang mengalami masa kegelapan dan kemunduruan. Gerakan Pemurnian Islam di Indonesia baru muncul pada akhir abad 19 M dan awal abad 20 M. Oleh karena itu kita tidak bisa begitu saja menyalahkan bahwa menampilkan PENDAWA LIMA itu sama dengan menyebarkan ajaran KLENIK, MISTIK dan SYIRIK. Bahkan seharusnya kita harus berani mengakui bahwa PENDAWA LIMA itu dalam bentuknya yang sekarang ini dengan isi Rukun Islam adalah murni hasil karya seni Umat Islam di Jawa yang harus kita jaga dan kita lestarikan, Ajaran KLENIK, MISTIK dan SYIRIK bukan dari para Wali Songo. Dan PENDAWA LIMA yang sudah digubah oleh para Wali Songo adalah merupakan fisualisasi murni dari RUKUN ISLAM YANG LIMA. (Lihat Buku “WAYANG KEBATINAN ISLAM” oleh Dharmawan Budisuseno, Cet. Juli 2009 Pen.Kreasi Wacana hlm. 55) Jika pada perkembangannya tercampur dengan Ajaran KLENIK, MISTIK dan SYIRIK itu karena usaha orang-orang Islam (atau mungkin Non Muslim) yang berusaha mencampur-adukan atau mengembalikan kepada ajaran semula lahirnya wayang yang dibuat sebagai alat pemujaan roh nenek moyang, agar tetap bisa diakui sebagai budaya asli milik bangsa Indonesia yang disebut AJARAN KEBATINAN/ISLAM KEBATINAN. Tugas kitalah sekarang membersihkan kembali tentang keaslian PENDAWA LIMA sebagai pengejawantahan murni dari RUKUN ISLAM YANG LIMA.

• Dengan tujuan hendak mengembalikan Missi Suci yang tersimpul dalam WAYANG PENDAWA LIMA yang sesungguhnya merupakan perwujudan murni RUKUN ISLAM YANG LIMA, maka kami memilih PENDAWA LIMA sebagai nama

• Selain dari alasan di atas ada alasan lain yang lebih serius bagi kami, bahwa selama ini dengan dakwah yang menggunakan Istilah-Istilah atau nama-nama yang lebih murni misalnya JAMA'AH, HAROKAH, INTIFADAH, ATAU KHILAFAH, akan melahirkan kesan GARANG, KERAS EKSTRIM, dan orang-orang tertentu menjadi alergi dan bahkan antipati, padahal mereka tidak sedikit yang mengaku muslim, tapi takut dan ngeri, karena mereka tidak faham. Disinilah pentingnya kita menggunakan setrategi “Bagaimana mengambil ikan di dalam air sungai, agar ikan didapat sebelum air menjadi keruh”.

MISSI DAKWAH LEMBAGA PENDAWA LIMA

PENDAWA LIMA tetap mendakwahkan Islam agar kembali berpegang teguh dengan tali Allah SWT. Seraya bersatu padu, dengan missi utamanya kembali kepada Al-qur'an As-Asunnah Ash-Shahihah dengan bingkai perjuangan DUA (dari 5) YANG BERSAUDARA. Artinya :

1. RUKUN ISLAM YANG LIMA

• Makna Hakiki dari membaca Dua Kalimah Syahadah, yaitu tegaknya Aqidah yang kokoh bersih dari segala bentuk kemusyrikan. Karena itu Pemahaman dan Pendalaman Rukun Iman yang enam harus menjadi prioritas utama

• Makna Hakiki dari tegaknya Shalat Lima Waktu, sebagai gambaran Mikro kehidupan Muslimin, baik secara Individu (dengan bentuk Shalat fardiyah), maupun secara Berjama'ah (Sebagai Isyarat bahwa Muslimin harus bersatu padu dibawah satu komando demi terciptanya kekuatan yang besar)

• Makna Hakiki dari Ibadah Puasa di Bulan Ramadlan, sebagai gambaran mikro bahwa muslimin harus selalu berjuang (berjihad) membangun kekuatan Jiwa agar punya kepekaan sosial terhadap kaum yang lemah, serta kekuatan bersama dengan sikap disiplin yang selalu Asyiddaa'u alal kuffar ruhama bainahum

• Makna hakiki dari membayar Zakat, sebagai gambaran bahwa Muslimin wajib memahami hak-hak orang lain dalam masalah harta, sekaligus berlaku bersih dalam perjalanan hidupnya dari segala rizqi yang tidak halal

• Makna hakiki dari Ibadah Haji, gambaran bahwa muslimin harus melek sejarah dengan mengembara mengambil hikmah dan pelajaran demi membentuk kesatu-paduan muslimin secara universal untuk mewujudkan kehidupan di muka bumi yang Rahmatan lil'alamin

2. WASIYAT NABI YANG LIMA

• Wajib Berjama'ah (Bersatu padu) di bawah Komando seorang Khalifah di muka bumi

• Wajib mendengar baik dalam urusan menuntut ilmu atau mendengar nasehat dan amanat Imaam/Khalifah agar garis orbit beredar tertib sesuai dengan Sunatullah

• Wajib Tha'at, baik dengan ilmu yang telah dipelajari berdasar Al-Qur'an As-Sunnah Ash-Shahihah untuk diamalkan, maupun wajib Tha'at akan amanat Imaam/Khalifah selama tidak memaksiati Allah SWT dan Rasul-Nya

• Wajib Hijrah, dalam arti Muslimin harus Hijrah/Pindah dari hidup tanpa pimpinan, atau tanpa petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah ke dalam hidup terpimpin dengan pedoman Kitab Allah SWT dan Rasul-Nya

• Wajib Jihad, artinya Muslimin bukan sekedar faham arti Jihad, tetapi seluruh hidupnya harus selalu dijalankan dengan jihad di jalan Allah SWT.


sumber : http://pendawalima.com/tentangkami.php

Pandawa Lima

Yudistira merupakan saudara para Pandawa yang paling tua. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama dan lahir dari Kunti. Sifatnya sangat bijaksana, tidak memiliki musuh, dan hampir tak pernah berdusta seumur hidupnya. Memiliki moral yang sangat tinggi dan suka mema’afkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerah. Memiliki julukan Dhramasuta (putera Dharma), Ajathasatru (yang tidak memiliki musuh), dan Bhārata (keturunan Maharaja Bharata). Ia menjadi seorang Maharaja dunia setelah perang akbar di Kurukshetra berakhir dan mengadakan upacara Aswamedha demi menyatukan kerajaan-kerajaan India Kuno agar berada di bawah pengaruhnya. Setelah pensiun, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama dengan saudara-saudaranya yang lain sebagai tujuan akhir kehidupan mereka. Setelah menempuh perjalanan panjang, ia mendapatkan surga. Memiliki nama lain Puntadewa.

Yudistira

Bima merupakan putera kedua Kunti dengan Pandu. Nama bhimā dalam bahasa Sansekerta memiliki arti "mengerikan". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama julukan Bayusutha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar di antara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata gada. Senjata gadanya bernama Rujakpala dan pandai memasak. Bima juga gemar makan sehingga dijuluki Werkodara. Kemahirannya dalam berperang sangat dibutuhkan oleh para Pandawa agar mereka mampu memperoleh kemenangan dalam pertempuran akbar di Kurukshetra. Ia memiliki seorang putera dari ras rakshasa bernama Gatotkaca, turut serta membantu ayahnya berperang, namun gugur. Akhirnya Bima memenangkan peperangan dan menyerahkan tahta kepada kakaknya, Yudistira. Menjelang akhir hidupnya, ia melakukan perjalanan suci bersama para Pandawa ke gunung Himalaya. Di sana ia meninggal dan mendapatkan surga. Memilki nama lain Brantasena, dua putra yang lain selain Gatotkaca ialah Antareja dan Antasena.

Bima

Arjuna merupakan putera bungsu Kunti dengan Pandu. Namanya (dalam bahasa Sansekerta) memiliki arti "yang bersinar", "yang bercahaya". Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa perang. Arjuna memiliki kemahiran dalam ilmu memanah dan dianggap sebagai ksatria terbaik oleh Drona. Kemahirannnya dalam ilmu peperangan menjadikannya sebagai tumpuan para Pandawa agar mampu memperoleh kemenangan saat pertempuran akbar di Kurukshetra. Arjuna memiliki banyak nama panggilan, seperti misalnya Dhananjaya (perebut kekayaan – karena ia berhasil mengumpulkan upeti saat upacara Rajasuya yang diselenggarakan Yudistira); Kirti (yang bermahkota indah – karena ia diberi mahkota indah oleh Dewa Indra saat berada di surga); Partha (putera Kunti – karena ia merupakan putera Pritha alias Kunti). Dalam pertempuran di Kurukshetra, ia berhasil memperoleh kemenangan dan Yudistira diangkat menjadi raja. Setelah Yudistira mangkat, ia melakukan perjalanan suci ke gunung Himalaya bersama para Pandawa dan melepaskan segala kehidupan duniawai. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan mencapai surga. Nama lain Janaka, senjata utama ialah panah Pasopati.

Arjuna

Nakula merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Sadewa, yang lebih kecil darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama adiknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain. Nakula pandai memainkan senjata pedang. Dropadi berkata bahwa Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang ksatria berpedang yang tangguh. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam masa pengasingan di hutan, Nakula dan tiga Pandawa yang lainnya sempat meninggal karena minum racun, namun ia hidup kembali atas permohonan Yudistira. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengasuh kuda. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalaya bersama kakak-kakaknya. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan arwahnya mencapai surga.

Nakula

Sadewa merupakan salah satu putera kembar pasangan Madri dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa kembar bernama Aswin, Sang Dewa pengobatan. Saudara kembarnya bernama Nakula, yang lebih besar darinya, dan merupakan penjelmaan Dewa Aswin juga. Setelah kedua orangtuanya meninggal, ia bersama kakaknya diasuh oleh Kunti, istri Pandu yang lain. Sadewa adalah orang yang sangat rajin dan bijaksana. Sadewa juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu astronomi. Yudistira pernah berkata bahwa Sadewa merupakan pria yang bijaksana, setara dengan Brihaspati, guru para Dewa. Ia giat bekerja dan senang melayani kakak-kakaknya. Dalam penyamaran di Kerajaan Matsya yang dipimpin oleh Raja Wirata, ia berperan sebagai pengembala sapi. Menjelang akhir hidupnya, ia mengikuti pejalanan suci ke gunung Himalaya bersama kakak-kakaknya. Di sana ia meninggal dalam perjalanan dan arwahnya mencapai surga.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pandawa

Sadewa

Sejarah Marhaenisme Soekarno

Sejarah Marhaenisme Bung Karno

soekarnoMarhaenisme diambil dari nama Marhaen yang merupakan sosok petani miskin yang ditemui Sukarno. Kondisi prihatin yang dialami seorang petani miskin itu telah menerbitkan inspirasi bagi Sukarno untuk mengadopsi gagasan tentang kaum proletar yang khas Marxisme. Belum diketahui dengan pasti – sebab Sukarno hanya menceritakan pertemuannya saja – kapan pertemuan dengan petani itu belangsung. Sehingga banyak pihak yang mempertanyakan, benarkah ada pertemuan itu? Ataukah pertemuan itu hanya rekaan Sukarno saja? Belum ada jawaban pasti.

Namun dalam Penyambung Lidah Rakyat (Cindy Adams) ia bercerita mengenai pertemuan itu terjadi di Bandung selatan yang daerah persawahannya terhampar luas. Ia menemui seorang petani yang menggarap sawahnya dan menanyakan kepemilikan dan hasil dari sawah itu. Yang ia temukan adalah bahwa walaupun sawah, bajak, cangkul adalah kepunyaan sendiri dan ia mengejakannya sendiri hasil yang didapat tidak pernah mencukupi untuk istri dan keempat anaknya. Petani itu bernama Marhaen.Namun, yang jelas, Sukarno mengembangkan gagasan sentral Marhaenisme jelas-jelas bersumber pada Marxisme. Bahkan, banyak yang menyatakan bahwa Marhaenisme merupakan Marxisme yang diterapkan di Indonesia.

Sejak 1932, ideologi Marhaenisme telah mewarnai wacana politik di Indonesia. Pada 4 July 1927 ia mendirikan PNI dimana Marhaenisme menjadi asas dan ideologi partai di tahun 1930-an. Dalam bukunya berjudul Indonesia Menggugat, Sukarno sangat menekankan pentingnya penggalangan massa untuk sebuah gerakan ideologis. Menurut penafsiran Sutan Syahrir, Marhaenisme sangat jelas menekankan pengumpulan massa dalam jumlah besar. Untuk ini, dibutuhkan dua prinsip gerakan yang kelak dapat dijadikan pedoman dalam sepak-terjang kaum Marhaenis. Ditemukanlah dua prinsip Marhaenisme, yakni sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi. Untuk menjelaskan kedua prinsip itu, Sukarno telah mengadopsi pemikiran dari Jean Jaurhs (sosialis) dari Perancis dan Karl Kautsky (komunis) dari Jerman. Ajaran Jaurhs yang melawan sistem demokrasi parlementer digunakan oleh Sukarno untuk mengembangkan sikap para Marhaenis yang wajib taat pada pemimpin revolusi, tanpa boleh banyak tanya soal-soal yang pelik dalam bidang politik.

Sedangkan dari Karl Kautsky, Sukarno makin dalam mendapatkan keyakinan bahwa demokrasi parlementer merupakan sistem masyarakat borjuis yang tidak mengenal kasihan pada kaum yang miskin. Bahkan didalam bukunya yang berjudul “Dibawah Bendera Revolusi”, Sukarno benar-benar terpengaruh oleh Kautsky, dengan menyatakan bahwa seseorang tidak perlu untuk menjadi komunis jika hanya ingin mencermati demokrasi sebagai benar-benar produk masyarakat borjuis.

Selanjutnya Sukarno menyatakan bahwa setiap Marhaenis harus menjadi revolusioner sosial, bukan revolusioner borjuis, dan sosok itu dijuluki Sukarno sebagai sosio-nasionalisme atau nasionalisme marhaenis. Namun, pada 26 November 1932 di Yogyakarta, Sukarno menandaskan bahwa Partai Indonesia dimana ia berkumpul, tidak menginginkan adanya pertarungan kelas. Disini jelas Sukarno memperlihatkan awal watak anti-demokrasinya dan hendak menafikan keberadaan pertarungan kelas sebagai tak terpisahkan untuk memperjuangkan kelas lemah yang tertindas.

Kediktatoran Sukarno juga mulai terlihat sejak konsep Marhaenisme berusaha diwujudkannya menjadi ideologi partai. Syahrir dan Hatta yang memperkenalkan kehidupan demokratis didalam Partindo (Partai Indonesia) pelan-pelan dipinggirkan dan kehidupan partai mulai diarahkan pada disiplin ketat dan tunduk pada pucuk pimpinan. Untuk menempuh ini Sukarno tidak menggunakan cara yang ditempuh oleh Lenin yang pernah menjelaskan secara logis kepada kelompok Mesheviks ketika Lenin menjadi diktator. Jalan yang ditempuh Sukarno hanyalah sibuk dengan penjelasan-penjelasan pentingnya keberadaan partai pelopor yang memiliki massa besar.

Bagi Sukarno, menegakkan ideologi Marhaenisme lebih penting ketimbang membangun kehidupan demokratis. Sembari mengutip Karl Liebknecht, ideolog komunis Jerman, Sukarno menegaskan bahwa massa harus dibuat radikal dan jangan beri kesempatan untuk pasif menghadapi revolusi. Meski kelak sesudah kemerdekaan tercapai, penganut Marhaenisme cenderung bergabung dengan partai Murba, namun Marhaenisme ini lebih menyepakati tafsiran Tan Malaka tentang Marhaenisme.

Arti Lambang Komunis (PKI)


Lambang "sakral" ini membuat sebagian orang yang melihat merinding melihatnya maupun mendengarnya, teringat "sejarah" masa lalu yang kelam PKI dipelajaran sekolah waktu duduk di bangku SD. Puncak-puncaknya pada masa pemerintahan Soeharto.

Ane teringat dulu ada yang bilang:
"huss.. jangan bawa gambar nanti ditangkap/diculik/dibunuh loh?"
dan apabila ada gambar tokoh yang dibenci terutama tokoh politik dicoret logo tersebut diatasnya yang menandakan penghinaan sebesar-besarnya (maksud yang mencoret), bahkan ada yang mengidentikkan lambang palu arit ini ibarat senjata tajam yang mencerminkan kekejaman, kekerasan dan merah ibarat kekuasaan dan pertumpahan darah???

Seremkah Lambang Itu??

MAri Kita Bahas
Lambang palu dan sabit yang menjadi simbol dari komunis memiliki sejarah yang tidak ada hubungannya dengan komunisme. Simbol palu mewakili para buruh dan sabit mewakiti para petani. Setelah revolusi industri di Eropa, kaum buruh dan petani semakin terpinggirkan dan tertindas. Simbol palu dan sabit yang menyilang muncul sebagai bentuk pengkomunikasian bersatunya kaum buruh dan petani dalam revolusi Bolshevik tahun 1917 di Rusia. Di tahun-tahun berikutnya, lambang palu dan sabit menjadi simbol pemberontakan, bahkan sampai sekarang.



Gambar monumen patung buruh dan petani 1

Revolusi para pekerja yang tergolong kalangan bawah tersebut mengundang perhatian dunia. Mereka yang menyepelekan kaum pekerja tidak mengira akan kekuatan yang dimiliki oleh persatuan kaum buruh dan petani. Pihak komunis-sosialis, yang sebelumnya menggunakan bendera merah atau sering dikenal dengan tentara merah, memanfaatkan simbol pekerja tersebut sebagai lambang bendera partai komunis. Tahun 1922 penggunaan lambang palu dan sabit menyilang dengan latar belakang merah diresmikan menjadi bendera komunis di seluruh dunia.

Simbol merupakan kode untuk berkomunikasi atau pertukaran informasi dalam interaksi sosial. Dari uraian diatas, simbol muncul dalam bentuk lambang palu dan sabit, berupa artefak bendera, atribut, dan lainnya. Peran Artefak dalam Pertukaran Informasi yaitu:
-Sebagai simbol wilayah kekuasaan & sosial
-Sebagai simbol penguat kesatuan etnik
-Sebagai simbol pemeliharaan dan penguatan jaringan pencarian pasangan hidup
-Sebagai simbol penguatan hubungan antar masyarakat
-Sebagai simbol kedudukan struktural

Pada awalnya, para buruh dan petani menyampaikan eksistensi mereka dalam revolusi melalui simbol palu dan sabit. Simbol ini kemudian menjadi identitas para pekerja kasar sebagai solidaritas, pemersatu dan penguat hubungan antar masyarakat. Apabila revolusi yang dilakukan tidak memunculkan simbol, maka akan sulit untuk menunjukkan keberadaan kaum buruh dan petani di mata dunia, serta sulit untuk menggerakkan kaum pekerja yang lain. Dengan demikian simbol palu dan sabit memiliki arti penting dalam penyampaian pesan revolusi.



Gambar buruh petani memperagakan monumen patung

Besarnya pengaruh revolusi palu dan sabit mengakibatkan orang mengidentikkan lambang palu dan sabit sebagai simbol pemberontakan. Dalam perkembangannya, simbol palu dan sabit tidak hanya digunakan oleh kaum pekerja tapi juga kaum borjuis (pelajar) saat menolak kebijakan pemerintah. Simbol ini juga digunakan oleh kaum sosialis yang menjunjung tinggi kesetaraan status.

Tahun 1922, tentara merah meresmikan simbol palu dan arit yang menyilang dimasukkan ke dalam lambang bendera partai politiknya. Lambang ini memiliki makna bahwa partai komunis menjunjung tinggi para pekerja kasar. Dari sini diharapkan pendukung partai dapat dihimpun dari para buruh dan petani yang cenderung memiliki massa lebih banyak.
Simbol palu dan sabit berubah fungsi dan makna sesuai dengan perkembangan jaman. Makna yang semula dikomunikasikan melalui simbol palu dan sabit berubah interpretasinya sesuai dengan kondisi jaman dan pengalaman sejarah.

Di Indonesia, sejak peristiwa G 30 S PKI, simbol palu dan sabit menjadi tabu karena diinterpretasikan dengan komunis yang ingin menghancurkan Indonesia dari dalam. Namun setelah lengsernya pemerintahan orde baru, simbol palu dan sabit mulai bermunculan lagi dalam berbagai bentuk dan lambang. Interpretasi orang saat ini bisa beraneka macam terhadap simbol tersebut. Ada yang mengartikan sebagai penganut komunis, penganut sosialis, lambang revolusi, bentuk protes terhadap pemerintahan, dan lainnya. Semua makna tidak salah, kembali ke pengertian simbol yang memiliki banyak arti, dan hanya dipahami oleh manusia, sehingga yang bersangkutan dituntun untuk memahami objek untuk mengetahui makna yang terkandung dalam simbol tersebut.





Lambang Komunis lainnya:



RED STAR

Bintang merah yang berujung lima adalah lambang komunisme serta sosialisme yang lebih umum. Yang melambangkan kelima jari tangan pekerja, serta kelima benua. Bintang berujung lima dimaksudkan untuk mewakili kelima kelompok sosial yang akan membawa Rusia ke komunisme: kaum muda, militer, industri , buruh petani, dan cendekiawan.

Bintang merah adalah salah satu lambang, simbol, dan tanda yang mewakili Uni Soviet di bawah kekuasaan dan bimbingan Partai Komunis, serta palu dan arit. Juga dipakai sebagai lencana di kamp tawanan Jerman pada saat itu di bawah Hitler dan WWII (perang dunia 2) untuk menandakan komunis.





RED FLAG

Bendera merah sering dikombinasi dengan lambang komunis dan nama partai lain. Bendera dipakai di berbagai komunis dan sosialis seperti May Day. Bendera juga biasanya dihubungkan dengan sosialisme.

Bendera merah mempunyai banyak arti di sejarah tetapi terlebih dulu dipakai sebagai sehelai bendera pembangkangan. Bendera merah mendapat arti politik modernnya di Revolusi Perancis 1871. Sesudah Revolusi Oktober, pemerintah Uni Soviet mengambil bendera merah dengan palu dan arit yang dilapiskan keatas sebagai bendera nasionalnya. Karena Revolusi Oktober, berbagai negara bagian sosialis dan pergerakannya sudah memakai bendera merah.


sumber : http://www.arif-area.co.cc/2010/01/arti-lambang-komunispki.html

Mitos : Indonesia Negara Setan ??? 666

Konon 666 adalah bilangan setan (number of the beast)

Korup yang menggila dan terpuruknya bangsa indonesia diawali pada thn 66 (dikutip dari tulisan Pramodya Ananta Toer) : ....Walaupun pada 1966 angkatan muda terlihat bergerak, tapi pergerakan mereka adalah pergerakan yang bimbang. Arus besar yang masif itu adalah arus "pesanan".

Ada Angkatan Darat yang menyetir dan menggembalakan gerakan angkatan muda '66 itu. Akibatnya, seusai peralihan licik kekuasaan dilakukan, roda pemerintahan kembali dikuasai oleh militer yang berdagang dan bukan militer yang ksatria. Militer yang berdagang adalah militer yang tak pernah menang perang, dan hanya bisa menghantam dan menembak rakyatnya sendiri.

Dalam sejarah modern kita, selamanya Angkatan Muda menjadi motor perubahan ke arah yang
lebih maju, kecuali Angkatan 66...(Pramodya Ananta Toer) Satu-satunya nama negara di dunia yang jumlah bilangan ASCII nya 666 adalah Indonesia (INDONESIA dengan huruf kapital, dapat dihitung dengan MS.EXCEL) ... "=CODE("I")" untuk huruf "I" maka kode bilangan asciinya adalah 73.

I + N + D + O + N + E + S + I + A
73 + 78 + 68 + 79 + 78 + 69 + 83 + 73 + 65 = 666

Tiga pertama Presiden Indonesia dilahirkan pada bulan juni : Soekarno bulan 6 , Soeharto 6, Habibi 6 juga. .......666!

Presiden ke-4 RI K.H. Abudurrachman Wahid yang biasa dipanggil Gusdur, jika ditulis
gusdur huruf kecil semua, maka jumlah bilangan ascii nya adl 666!

g + u + s + d + u + r
103 + 117 + 115 + 100 + 117 + 114 = 666

Teritori kodam wirabuana meliputi wilayah Poso, Palu. Daerah penuh konflik SARA, poso juga tempat pelatihan teroris alumni afghan ...kebetulan juga bilangan ascii "WIRABUANA" = 666

W + I + R + A + B + U + A + N + A
87 + 73 + 82 + 65 + 66 + 85 + 65 + 78 + 65 = 666

Tahun 2006, indonesia dipimpin oleh Presiden RI yang ke-6. Diharapkan kepemimpinan SBY yang lahir pada tgl 9 bulan 9, capres dari partai nomor 9 (999) ini akan membawa hoki/keuntungan buat bangsa. Partai pemenang Pemilu yang katanya didirikan oleh 9 pencetus dan 99 penandatangan adalah Partai Demokrat...hmmm tapi kenapa di masa pemerintahan SBY ini malah banyak bencana yah?...bukannya hoki malah celaka...jangan2 angka 999
nya kebalik! alias 666!

Bukan hal yang aneh di indonesia ini kalau siaran televisi banyak memuat unsur klenik. Iklan santet/pelet/pelaris dll. yang berbau okultis bukan hal yang tabu di indonesia, bahkan perdukunan/paranormal diiklankan di koran-koran tertentu.
Indonesia negara set-an???


sumber : http://www.suzuki-thunder.net/wawasan-pemandangan-scope-of-view-f87/mitos-indonesia-negara-setan-t5525.htm

Kontroversi Patung Buddha Berkepala Gus Dur


Dalam rangka memperingati 40 hari wafatnya Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, sejumlah seniman membuat empat patung batu Presiden RI keempat itu.

Empat karya itu adalah patung “Mata Hati Gus Dur” karya Cipto Purnomo, “Gunung Gus Dur” karya Ismanto, “Presiden di Sarang Penyamun” karya Samsudin, dan “Gladiator Gus Dur” karya Jono.

Salah satu patung menuai kontroversi. Disebutkan Gus Yusuf panggilan akrab pengasuh Pondok Pesantren Tegalrejo, KH Yusuf Chudlori, patung “Mata Hati Gus Dur” menyerupai Buddha dengan posisi sedang bersemedi.

Bedanya, wajah patung itu adalah wajah Gus Dur yang memakai kaca mata tebal.
Patung itupun menuai kontroversi. Protes datang dari Dewan Pengurus Pusat Pemuda Theravada Indonesia (DPP PATRIA). Kalangan komunitas seniman Magelang yang diwakili KH Yusuf Chudlori lantas meminta maaf kepada pemuda Buddha.

"Sebetulnya niatan dari teman-teman seniman Magelang itu untuk menggambarkan tentang betapa sangat pluralisnya Gus Dur tanpa maksud lebih dari itu," kata Gus Yusuf kepada VIVAnews di Solo, Senin, 8 Februari 2010, malam.

"Waktu itu saya dimintai komentar dan saya pun menjawab Gus Dur tidak hanya milik orang Islam dan jika dilihat dari ekspresi seni itu wajar dan sah-sah saja," lanjut dia.
Dia menambahkan, kalau patung itu sampai menyakiti kalangan umat Buddha. "Itu bukan sifat Gus Dur untuk menyakiti agama lain."

"Oleh sebab itu, saya mungkin mewakili teman-teman seniman Magelang meminta maaf. Dan barangkali nanti bisa diselesaikan dengan baik-baik," tegasnya.

Pada intinya, lanjut dia, tak ada sedikit pun untuk melukai umat Buddha.

8 Tokoh Dunia yang Paling Sulit Dibunuh

satu:
ADOLF HITLER

Menderita lebih dari 50 kali percobaan pembunuhan konspirasi termasuk rencana gila menggunakan model bintang porno.

Pemimpin Nazi, Hitler bertanggung jawab atas pembunuhan sekitar enam juta orang Yahudi (Ashkenazim sangat banyak), serta dua juta etnis Polandia dan empat juta lainnya yang dianggap "tidak layak hidup" (termasuk penyandang cacat dan sakit mental, POW Soviet , homoseksual, Freemason, Saksi-Saksi Yehuwa, antara lain) sebagai bagian dari program pemusnahan disengaja.
Tak satu pun dari rencana itu berhasil dan percaya bahwa Hitler akhirnya mati setelah melakukan bunuh diri bersama dengan istrinya, Eva Braun, dengan tembakan dan keracunan sianida.


dua:
GRIGORY RASPUTIN

Diracun, ditembak empat kali, dan dipukuli sampai akhirnya ia meninggal karena tenggelam.

Rasputin telah diikat dalam keabadian sejarah membawa sial keluarga Romanov. Beberapa bahkan mengatakan bahwa ia adalah penyebab kehancuran mereka. Seputar legenda kematian Rasputin barangkali bahkan lebih misterius dan aneh dari hidupnya. Usaha pertama pada kehidupan Rasputin gagal; pada 29 Juni 1914, setelah baik hanya menerima telegram atau keluar gereja, tiba-tiba ia diserang oleh Khionia Guseva, seorang mantan pelacur. Wanita dorong pisau ke Rasputin 's perut, dan isi perut menggantung keluar dari apa yang tampak seperti luka fana. Yakin kesuksesannya, seharusnya Guseva berteriak, "Aku telah membunuh antikristus!". Setelah operasi intensif Namun, Rasputin pulih. Konon kelangsungan hidupnya bahwa "jiwa muzhik terkutuk ini adalah dijahit di tubuhnya".

Tubuhnya ditemukan dengan tangan kanannya terulur, mungkin untuk membuat tanda salib, menunjukkan bahwa ia masih hidup ketika dia memukul air dan sebagian berhasil membebaskan dirinya. Autopsi ditetapkan bahwa penyebab kematian adalah tenggelam. Lengannya ditemukan dalam posisi tegak, seolah-olah ia telah mencoba mencakar jalan keluar dari bawah es (Neva Riva yang membeku antara bulan November 25 dan tanggal 5 Desember, dan es itu hilang hanya dengan pertengahan April). Ditemukan bahwa ia memang telah diracuni, dan bahwa racun saja seharusnya sudah cukup untuk membunuhnya.

tiga:

FIDEL CASTRO

638 kali selamat dari upaya pembunuhan dan penghitungan

Dictator Kuba yang terkenal mungkin adalah pria paling sulit untuk dibunuh di planet, atau setidaknya salah satu yang paling banyak jumlah usaha pembunuhan thd dirinya. Fabian Escalante, yang sudah lama bertugas melindungi kehidupan Castro, memperkirakan jumlah skema atau upaya pembunuhan oleh CIA adalah 638. Beberapa upaya tersebut diduga termasuk cerutu yang meledak, terinfeksi jamur-scuba-diving jas, dan penembakan mafia. Beberapa plot ini digambarkan dalam film dokumenter berjudul 638 Ways to Kill Castro. Salah satu upaya tersebut adalah dengan mantan kekasih Marita Lorenz, yang ia bertemu pada tahun 1959. Dia diduga setuju untuk membantu CIA dan mencoba menyelundupkan sebotol krim yang mengandung racun dingin pil ke kamarnya. Ketika Castro menyadari, dia dilaporkan memberinya pistol dan mengatakan herto membunuhnya tapi saraf gagal. Castro pernah mengatakan, dalam hal berbagai upaya dalam hidupnya ia percaya telah dibuat, "Jika kemampuan bertahan hidup dari usaha pembunuhan dijadikan even olimpiade, saya akan memenangkan medali emasnya."
Pensiun pada usia 83 tahun, dengan kesehatan yang buruk, itu hampir tidak mungkin bahwa Fidel akan menderita usaha pembunuhan yg ke639.

empat:

KING HUSSEIN

12 kali selamat dari upaya pembunuhan dan pernah diselamatkan oleh medali di seragamnya.

Hussein bin Talal adalah Raja Yordania. Selama hidupnya, ia menderita sedikitnya 12 upaya pembunuhan, terutama selama tahun 1950-an dan 1960-an dan pernah menulis 'bahwa kadang-kadang saya merasa seperti tokoh utama dalam novel detektif'. Usaha pertama terjadi pada tahun 1951. Dia dengan kakeknya, Raja Abdullah. Sebuah ekstrimis Palestina menembaki Abdullah dan cucunya pada 20 Juli tahun itu ketika berjalan ke masjid untuk salat Jumat. Abdullah tewas, tetapi 15 tahun kemudian Hussein berhasil menemukan sang penembak. Sang penembak mengalihkan senjata di pangeran muda itu, untungnya diselamatkan ketika peluru itu dibelokkan oleh sebuah medali pada seragam yang diberikan kepadanya oleh kakeknya. Pada tahun 1970, Raja Hussein lolos dari percobaan pembunuhan setelah pria bersenjata melepaskan tembakan pada iring-iringan mobil saat mengemudi dekat istana. Raja dikatakan terluka tetapi dipahami sopirnya terluka dalam serangan, yang terjadi di kota Sweileh, 12 mil (19km) timur laut dari ibukota, Amman. Raja melompat keluar dari mobilnya dan menembak balik ke arah para penembak.

Dia meninggal karena kanker tahun 1999 pada usia 63.

lima:

KING ZOG

Mengalami 55 kali percobaan pembunuhan dan sekali selamat setelah menembak salah satu kekuatan pembunuh besarnya

Zog I, Skanderbeg III adalah raja Albania 1928-1939. Selama masa pemerintahannya, ia terkenal karena dapat bertahan lebih dari 55 kali upaya pembunuhan. Salah satu terjadi pada tahun 1931 sementara Zog sedang mengunjungi sebuah rumah opera Wina untuk menonton pertunjukan Pagliacci. Para penyerang menyerang Zog sementara Zog lari ke arah mobilnya, dan ia bertahan hidup dengan menembakkan kembali dengan pistol selalu dibawa bersamanya




enam:

YASSER ARAFAT

Lolos dari beberapa serangan bom dan kecelakaan pesawat

Mohammed Abdel Raouf Arafat al-Qudwa Al-Husseini, lebih dikenal sebagai Yasser Arafat adalah pemimpin Palestina. Selama hidupnya ia selamat dari beberapa upaya pembunuhan. Pada 1985, ia selamat dari upaya pembunuhan Israel ketika Israel Air Force F-15 membom markas di sana sebagai bagian dari Operasi "Wooden Leg", menyebabkan 73 orang tewas. Untungnya Arafat sudah pergi joging pagi itu. Dia juga selamat dari penyabotasean mobilnya dan kecelakaan pesawat di sebuah badai pasir di gurun Libya pada 7 April 1992. Dua pilot dan seorang insinyur tewas; Arafat memar dan terguncang. Ia meninggal November 11, 2004, pada umur 75 di sebuah rumah sakit di Paris.

tujuh:

Alexander II of Russia

Setelah beberapa percobaan pembunuhan, tewas dengan rencana yg memasukan 3 bomber didalamnya

Juga dikenal sebagai Alexander Pembebas, dia adalah Kaisar, atau tsar, dari Kekaisaran Rusia dari 3 Maret 1855 hingga pembunuhan pada tahun 1881. Pada 1866, ada usaha pada kehidupan tsar di St Petersburg oleh Dmitry Karakozov. Untuk memperingati yang sempit melarikan diri dari kematian (yang ia sendiri hanya disebut sebagai "peristiwa 4 April 1866"), sejumlah gereja-gereja dan kapel dibangun di banyak kota-kota Rusia. Pada malam 5 Februari 1880 Stephan Khalturin, juga dari Narodnaya Volya, berangkat charge di bawah ruang makan Istana Musim Dingin. Sebelas orang tewas dan 30 terluka tetapi tsar tidak terluka karena ia terlambat untuk makan malam.

delapan:

Gabriel Garcia Moreno

Telah memotong tangannya dengan parang, ditembak 5 kali tapi masih sempat berteriak "Tuhan tidak mati"

Gabriel García Moreno (1821-1875) adalah Presiden Ekuador pada 1861. Dia terpilih kembali tiga kali. Pada tahun 1875, ketika dia terpilih untuk ketiga kalinya, itu dianggap sebagai perintah untuk kematiannya. Dia menulis segera Pope Pius IX meminta restu sebelum hari pelantikan pada 30 Agustus, dan mengatakan kepadanya bahwa dia tahu tentang persekongkolan untuk membunuhnya.

Pada 6 Agustus 1875, Presiden Moreno pergi ke Katedral di Quito untuk menyembah Sakramen Mahakudus seperti dia sering. Meninggalkan Katedral, para pembunuh beraksi. Faustino rayo, pemimpin pemberontak, tiba-tiba menyerang Presiden dengan parang, sementara rekan-rekannya melepaskan tembakan dengan revolver. Tapi dia tidak segera mati. Jatuh dari teras dan berbaring telentang di tanah, kepalanya berdarah, lengan kirinya putus dan tangan kanan terputus akibat hantaman parang, korban yang terkemuka mengenali penyerang. Beberapa catatan mengatakan ia mendesahkan kata-kata terakhir, orang lain bahwa ia mampu menangis mereka keluar menantang. Semua setuju pada kata-kata sendiri: "Dios no muere!" "Tuhan tidak mati!" Masih sadar, ia dibawa kembali ke Cathedral dan diletakkan di depan altar Our Lady of Sorrows. Di sana ia menerima Ritus Terakhir dan akhirnya berakhir. Pope Pius IX, menyatakan bahwa Gabriel García Moreno "meninggal korban dari Keimanan dan Amal Ke-Kristenan untuk negeri tercintanya."


(dikutip dari : indowebmp3.com)