Monday, March 8, 2010

Sejarah Bulan Dan Hari

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjj9yQLl3hSP8EoFya6TdHZpriNu-CQOhKqoUYrZUxvyDJvkloyKZG6XQtYy6JND3j4TalyWupusqVZhZuZKEKQ1ZlRhzmyneZdtgrqwZDALk1PFPpgGA0LDrgcSztcibl_zqthXSjZvcM2/s200/kalender1.jpg
BULAN

Januari : Didedikasikan untu Janus, Dewa pintu dari romawi. Janus memiliki 2 wajah, 1 menghadap kebelakang (masa lalu) 1 menghadap depan (masa depan)

Februari : Februa adalah festival purification dari Roma, yang dimana dirayakan pada bulan ini

Maret : Martius - dari Mars, Dewa perang romawi

April : Dari aperire, dalam bahasa latin berarti buka, dikarenakan semua tanaman 'terbuka' pada bulan ini

May : Mungkin datang dari Maia, Dewi pertumbuhan Roma

Juni : Dinamai antara nama famili roma 'Junius' atau juga datang dari dewi Juno

Juli : Julius Caesar, di namai begitu oleh Mark Anthony 44 BC

Agustus : dinamai pada saat 8 BC, demi menghargai Raja Augustus

September : septem dalam bahasa roma = 7 (di roma september adalah bulan ke7)

October : octo, berarti 8 sesuai banyaknya kaki gurita

November : novem, berarti 9

Desember : decem, berarti 10

HARI

Senin : Monday (Moon's Day)

Selasa : Tuesday (Tiu's Day, di ambil dari nama dewa perang Tiu)

Rabu : Wednesday (Woden's day)

Kamis : (Thursday, Thor's day, Thor adalah dewa petir)

Jumat : (Friday, Freyja's day, seperti Venus, Freyja adalah dewi cinta)

Sabtu : (Saturday) diambil dari saturn, saturn's day

Minggu : (Sunday) Di ambil dari matahari, Sun's Day

sunber : duniapustaka.org

10 Mumi Terkenal Sepanjang Peradaban Dunia

Sebuah mumi adalah mayat yang tubuhnya telah diawetkan dengan baik disengaja atau karena bahan kimia dan juga karena suhu, udara dan kelembaban yg sangat rendah. Mumi manusia dan hewan banyak ditemukan di seluruh dunia, akibat dari pembalsem atau karena pelestarian alam melalui kondisi yang tidak biasa. Banyak mumi ribuan tahun yangterkenal dikarenakan proses kematiannya yg menarik atau pelestarian luar biasa dari tubuhnya. Berikut ini adalah 10 mumi yang paling menarik dan sebagian besar masih dapat dilihat sampai sekarang..

Elmer McCurdy
Elmer McCurdy (Januari 1880 - 7 Oktober 1911) Adalah seorang penjahat yang tewas dalam baku tembak di Oklahoma. Ketika tidak ada yg mengklaim jenazahnya, maka Mayat itupun dibalsem dgn alasan bahwa suatu hari pasti akan ada yg mengambil jenazah itu.
Dan 5 tahun kemudian, seseorang yg mengaku saudara Elmer ingin memberikan penguburan yg layak terhadap sodaranya, ketika saudaranya ingin mengambilnya, mereka tidak menggangap itu adl jenazah Elmer, mereka cuma menggangap itu hanyalah patung lilin, dan mereka pun menjual jenazah itu ketempat karnaval setempat untuk dijadikan target latihan tembak, dan ketika jenazah yg dianggap patung itu ditembak dibagian lengan, terbuktilah kebenaran dari jenah Elmer McCurdy.



Vladimir Lenin
Vladimir Ilyich Lenin (10 April 1870 - 21 Januari 1924) adalah salah satu tokoh politik terkemuka dan para pemikir revolusioner abad ke-20, yang menjadi otak Bolshevik mengambil alih kekuasaan di Rusia pada tahun 1917, dan merupakan arsitek dan pemimpin pertama Soviet.
Pada bulan Maret 1923, ia menderita stroke utk yg ketiga kalinya yang membuatnya bodoh dan selalu ditempat tidur sampai ia meninggal pada 21 Januari 1924, diumur 53 th, di perkebunan di Leninskiye Gorki. Tubuhnya dibalsem dan dipamerkan di Lenin Mausoleum, Moskow dan masih bisa dilihat sampai sekarang



Ancient Pompeiians
Adalah mayat yg terkubur oleh abu panas dari letusan Vesuvius kini mumi tsb dapat dilihat di Museum arkeologi Napoli.



Juanita The Ice Maiden
Juanita ( "The Ice Maiden") ditemukan di puncak Gunung Ampato, Peru, pada tanggal 8 September, 1995. Dia adalah seorang yg dikorbankan untuk para dewa suku Inca pada 500 th yg lalu. kini Juanita dipajang di Santuarios Museo de Altura di Arequipa, Peru.



Ötzi The Iceman
Ötzi mumi alami seorang laki-laki dari sekitar 3300 SM (53 abad yang lalu). Mumi itu ditemukan pada bulan September 1991 di Schnalstal gletser di Ötztal Alpen, dekat Hauslabjoch, di perbatasan antara Austria dan Italia. Tubuh nya kini dapat dilihat di South Tyrol Museum of Archaeology di Bolzano, Italia utara





Ginger
Kenapa dinamakan Ginger, krn mumi ini adalah mumi yg diyakini mumi pertama dari Mesir. Dan meski telah meniggal 5.000 th yg lalu mumi ini sangat sempurna, rambut, kaki bahkan kukunya masih terlihat sempurna. Ginger ditemukan di Gebelein, Mesir dan saat ini dipamerkan di British Museum.



Tollund Man
Adalah mayat manusia lelaki yg hidup pada abad ke 4 SM dijaman Romawi. Dia ditemukan Mei 1950 di Semenanjung Jutlandia di Denmark. Kini tubuhnya ditampilkan di Silkeborg Museum di Denmark.



Rosalia Lombardo
Mayat Rosalia Lombardo, seorang anak perempuan Sisilia berusia dua tahun yang meninggal tahun 1920, masih terlihat segar. Muminya yang dikenal dengan "Sleeping Beauty" disimpan dalam kotak kaca di biara Capuchin Palermo, Italia.



Lady Dai (Xin Zhui)
pada tahun 1971 pekerja di China menggali tempat penampungan serangan udara di dekat kota Changsha mereka menemukan makam2 era Dinasti Han yang berisi lebih dari 1.000 artefak yg terawat dgn baik, serta "mayat yg diawetkan yang paling sempurna yang pernah ditemukan" yang diketahui ternyata adalah Makam milik Xin Zhui, istri Marquis Han yang meninggal antara 178-145 SM.
The 'misteri Lady Dai' belum terpecahkan. Para ilmuwan percaya mayat itu lestari luar biasa dikarenakan oleh 22 gaun sutra dan rami dan 9 pita sutra yg membungkus mayatnya dan menjaga udara keluar. Namun, beberapa ilmuwan menduga bahwa kunci nyata untuk pelestariannya terletak pada cairan kemerahan misterius tak dikenal ditemukan di dalam peti mati tsb. Dan tubuh ini kini dapat kita lihat di Museum Provinsi Hunan.



King Tutankhamun / Firaun
Tutankhamun (sekitar 1341 SM - 1323 SM) adalah seorang firaun Mesir dari dinasti ke-18 selama periode sejarah Mesir yang dikenal sebagai Kerajaan Baru. Tutankhamun berumur 9 tahun ketika ia menjadi firaun dan memerintah selama sekitar 10 tahun, sampai kematiannya. Makam Tutankhamun di Lembah Raja-Raja (di mana ia masih berada) ini ditemukan oleh Howard Carter pada tahun 1922 hampir sepenuhnya utuh dan Tutankhamun mumi paling lengkap diantara raja Mesir kuno yang pernah ditemukan.
"Kebanyak orang tahu bahwa Firaun itu hanya satu, yakni Ramses II yang mati di laut merah. Sebenarnya Firaun itu ada banyak.
Firaun Tutankhamun merupakan pemimpin mesir terdahulu sebelum Firaun Ramses II di zaman Nabi Musa As, di mana Firaun mati tenggalam di Laut Merah bersama bala tentaranya ketika mengejar pasukan Nabi Musa As.







(Sumber:clubbingkapanlagi.com)

Tuesday, February 23, 2010

Lindungi Musik Indonesia, Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?

// February 20th, 2010 // marketing communication

Seruu!! Penonton kompak nyanyi bareng dan loncat-loncatan dari awal hingga akhir performance! Tak perlu mahal-mahal nonton penampilan band import kalau begini!

Situasi ini terjadi saat Maliq n d’essentials tampil di event 2010newday yang diselenggarakan oleh Langitmusik.com, 30 Januari 2010, di SCBD, Jakarta. Malam itu, Maliq n d’essentials benar-benar berhasil memuaskan penonton dengan lagu-lagu hitsnya. Bahkan mungkin bukan hanya penggemar setianya saja yang menikmati.

Kalau teman-teman malam itu berada di dalam area indoor stage Zona Musik 1, pasti merasakan atmosfer positif dan serunya. Yakin deh, orang yang tidak begitu nge-fans dengan Maliq n d’essentials pun pasti jadi kangen dengan performa band ini. Crowdnya seru banget! Penontonnya asik! Mereka kompakan nyanyi dengan suara yang enak didengar sambil terus bergoyang mengikuti irama musik. Begitu juga saat RAN tampil.

Berasa sekali musik Indonesia saat itu benar-benar menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Tak perlu band/musisi luar untuk membuat penonton Indonesia puas.

Hmmm..jadi pengen ngobrolin musik Indonesia nih..

MARKET MUSIK INDONESIA

Kadang gemes juga kalau ada yang mengkotak-kotakkan musik Indonesia, bahkan ada yang mengkategorikan ‘band alay’ karena musiknya dianggap terlalu mudah atau karena penggemarnya dianggap para abg alay. Apalagi kalau genre-nya Melayu. Sebenarnya sih lebih karena taste yang berbeda saja.

Tetapi coba kita lihat apa yang sudah diperoleh ‘Wali band’ yang bergenre semi Melayu. Baru-baru ini mereka tercatat dalam Rekor MURI karena RBT salah satu singlenya berhasil diunduh sebanyak 8 juta kali dalam waktu singkat, hanya dua bulan!

So, what do you think about it?

Beberapa orang bilang band alay, tetapi kenyataannya pasar Indonesia menyukai musiknya. Begitu pula dengan ST 12. mungkin sebenarnya remaja yang dikategorikan ‘alay’ itu menguntungkan secara komersil? hmmm…

Apa kekuatan Wali Band?

Saya sendiri kurang mengenal single ‘Baik-baik Sayang’ yang RBT-nya mencapai rekor MURI. Tetapi setelah mendengar lagunya, saya menyimpulkan, lirik lagu Wali Band sangat catchy, fun, dan mudah dihafal. Suka atau tidak, begitu kenyataannya.

Tak berbeda dengan D’masiv. Band ini selalu mengeluarkan single yang easy listening, mudah dihafal. “Kita ingin orang menikmati lagu tanpa harus berpikir, bisa dengerin dengan hati. Anak kecil aja dengerin bisa langsung hafal,” tutur Rian, vokalis D’masiv, saat peluncuran album Perjalanan, Januari 2010 lalu. Hasilnya, single D’masiv selalu mencapai puncak tangga lagu. Jangan ditanya soal penampilan off air-nya. Saya amati band ini termasuk yang laris manis.

Mungkin memang begitulah karakter sebagian market Indonesia. Menyukai yang mudah dicerna, mudah dihafal, yang ga ribet didengar.

Beda dengan penggemar Endah n Rhesa. Menurut saya, musiknya sangat unik dan vokalnya sangat berkualitas. Jernih! Namun, musik dari duo ini cenderung agak sulit dicerna bagi sebagian orang. Yang dimaksud sulit dicerna adalah pada saat kita mendengar album Endah n Rhesa, adakah lagu yang langsung kita hafal? Mungkin hanya satu lagu, itu pun tak terlalu hafal. Tetapi saat melihat penampilan live mereka, kita bisa terbengong-bengong karena kagum!

Penggemar Endah n Rhesa umumnya akan jadi fanatik. Tetapi berapa persen market di Indonesia yang ‘ngeh’ dengan musik semacam itu saat ini?

Teman saya pernah melihat bagaimana penampilan Endah n Rhesa di suatu acara tidak begitu mendapat perhatian pengunjung. Sejenak saya terkejut! They’re awesome! Namun detik berikutnya saya maklumi. Publik Indonesia saat ini belum terlalu bisa menerima musik semacam ini. Seperti juga musik jazz. Event jazz di Indonesia umumnya sukses. Tetapi berapa persen market di Indonesia yang menyukai jazz? Atau R&B?

Market perlu diedukasi dan dibiasakan untuk mendengar musik semacam itu. Jadi, musisi-musisi hebat yang bergenre jazz dan R&B di Indonesia memang harus lebih bekerja keras. Tak jarang harus bergerak secara underground, dengan memasarkan sendiri melalui komunitas, atau menggunakan Indie label karena label besar menganggap tidak komersil.

So, kembali lagi ke tujuan awal. Mau mengejar komersil, aktualisasi, atau idealisme? Target marketnya yang mana? Positioningnya di mana?

Pengguna RBT, contohnya penggemar Wali Band, tentu memiliki karakter yang berbeda dengan penggemar musisi yang lebih laku di album. Saya sendiri, sebagus-bagusnya lagu itu, saya berpikir 2x untuk menggunakannya sebagai RBT, kecuali kalau itu keharusan dari tempat kita bekerja. Hehe

Pasar di Indonesia cenderung berpikir 1000x untuk membeli album seharga Rp 25.000,- atau Rp 30.000,-. Apalagi karena banyaknya bajakan. Atau download gratis! Karena umumnya mereka hanya ingin mendengar satu atau dua single hit dari musisi tersebut, bukan satu albumnya. Pahit, bukan?

LINDUNGI MUSIK INDONESIA

Menurut saya, semangat #IndonesiaUnite adalah semangat untuk membangun Indonesia. Apapun untuk Indonesia yang lebih baik. Salah satunya di dunia musik, yaitu tidak mendukung pembajakan! Kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri, siapa lagi?

Sudah dengar tentang Langit Musik?

LangitMusik adalah layanan toko musik digital bagi pelanggan yang ingin menikmati musik full track berkualitas baik secara mudah. Pelanggan dapat men-download musik digital langsung di ponsel, di mana proses pengunduhan konten dapat dilakukan melalui akses internet dengan memanfaatkan jaringan 3G/3.5G. Tersedia lebih dari 10.000 lagu dalam negeri dari berbagai aliran musik yang dihadirkan di llayanan LangitMusik. Mau download single D’masiv atau Endah n Rhesa? Semua ada di sini.

Pelanggan akan dikenakan Rp 5.000 untuk setiap lagu yang di-download dan dapat dimainkan kapan pun tanpa dibatasi waktu. Sementara pelanggan yang ingin menikmati lagu secara temporer selama 30 hari hanya akan dikenakan Rp 3.000. Untuk setiap pengunduhan lagu, pelanggan tidak akan dikenakan biaya akses internet (gratis).

Untuk melindungi musik digital dari pembajakan, digunakan platform Digital Rights Management (DRM) yang akan membatasi pemindahan file musik yang telah di-download. Dengan mengaplikasikan DRM, pengguna yang memindahkan file musik tersebut ke ponsel atau komputer lain akan diminta untuk membeli tiket aktivasi kembali untuk file musik tersebut secara online.

Layanan ini berkomitmen mendukung perkembangan industri kreatif nasional khususnya industri musik dengan memfasilitasi para pihak yang terlibat di dalamnya, seperti: perusahaan label rekaman, artis, content provider, dan lain-lain, dengan suatu layanan yang dapat dinikmati masyarakat kapan pun dan di mana pun. Di samping itu, turut membantu pemerintah dalam upaya melindungi industri musik dari pembajakan karena musik yang dinikmati pelanggan dalam layanan ini diperoleh secara resmi sehingga terjamin aspek legalitasnya.



sumber : http://leonisecret.com/

One Love (Blue)

It's kinda funny how life can change, Can flip 180 in a matter of days.

Sometimes love works in mysterious ways,

One day you wake up gone without a trace.

I refuse to give up, I refuse to give in,

You're my everything.

I don't wanna give up, I don't wanna give in,

So everybody sing.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip hop beats,

One love, oh I do believe,

One love is all we need.


Late at night out, still wide awake,

Think this is far more than I can take,

I thought my heart could never break,

Now I know that's one big mistake.


I refuse to give up, I refuse to give in,

You're my everything.

I don't wanna give up, I don't wanna give in,

Everybody sing.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip-hop beats,

One love, oh I do believe,

One love is all we need.


Baby just love me, love me, love me,

Baby just hold me, hold me, hold me,

Oh, love me, love me, love me. One love.

Baby just love me, love me, love me,

Baby just hold me, hold me, hold me,

Oh, love me, love me, love me.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip-hop beats,

One love, oh I do believe, One love is all we need.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip-hop beats,

One love, oh I do believe, One love is all we need.


One love for the mother's pride,

One love for the times we cried,

One love gotta stay alive, I will survive.

One love for the city streets,

One love for the hip-hop beats,

One love, oh I do believe,

One love is all we need.

Monday, February 22, 2010

Hitler Meninggal di Indonesia?

http://extremecatholic.blogspot.com/images/chamberlain-hitler.jpg

Fakta terbaru soal tengkorak Hitler memperkuat teori pemimpin NAZI itu tak tewas di bunker

Diktator Jerman, Adolf Hitler diyakini tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945. Namun, fakta itu kini dipertanyakan.

Seperti dikutip dari laman Daily Telegraph, Senin 28 September 2009, Program History Channel Documentary Amerika Serikat menyatakan tengkorak milik Hitler yang disimpan Rusia bukan milik pemimpin NAZI tersebut.

Itu adalah tengkorak perempuan berusia di bawah 40 tahun, bukan Hitler yang dinyatakan meninggal di usia 56 tahun.

Penemuan ini, menguatkan kembali teori konspirasi bahwa Hitler tidak mati pada 1945. Dia diduga melarikan diri dan mati di usia tua.

Sejumlah teori beredar soal dimana kematian Hitler. Ada yang mengatakan Hitler meninggal di Argentina, Brazil, Amerika Selatan, bahkan Indonesia.

***

Jurnalis Argentina sekaligus pengarang buku 'Bariloche Nazi', Abel Basti meyakini Hitler tewas di Argentina pada 1960.

Basti mengklaim Hitler melarikan diri dari Jerman menggunakan kapal selam. Bersama belahan jiwanya, Eva Braun, Hitler diyakini menghabiskan hari-hari terakhirnya di sebuah kota bernama Bariloche. Basti mendasarkan klaimnya atas keterangan beberapa saksi.

Kemudian, seperti dikutip laman Salisburypost, 30 Agustus 1999, artikel surat kabar pada 17 Juli 1945, memberitakan Hitler dan Eva braun terlihat di Argentina.

Seorang wartawan mengirim cerita dari Montevideo ke Chicago Times -- Hitler dan Braun melarikan diri ke Argentina dengan kapal selam. Keduanya hidup di kompleks orang-orang Jerman di Patagonia.

Sementara, klaim bahwa Hitler meninggal di Brazil didasarkan pengakuan anggota NAZI bahwa Hitler meninggal pada 1980 di Brazil.

Brazil diketahui sebagai tempat pelarian para mantan pengikut Hitler. Sebuah makam NAZI bahkan ditemukan di pedalaman Hutan Amazon, lengkap dengan lambang NAZI di nisan yang berbentuk salib.

Makam NAZI di pedalaman Amazon


***
Sebuah artikel mengejutkan telah lama beredar di sejumlah mailing list dan laman jejaring sosial. Artikel itu berisi versi lain cerita kematian diktator Jerman, Adolf Hitler. Dikatakan Hitler meninggal di Indonesia.

Cerita ini berawal dari sebuat artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo -- dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar.

Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut.

Klaim yang diajukan dr Sosrohusodo jadi polemik. Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang dia temui dan ajak bicara adalah Hitler di masa tuanya

Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.

Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul.

Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun.

Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.

Keyakinan Sosro, bahwa dia bertemu Hitler dan Eva Braun, membuatnya makin tertarik membaca buku dan artikel soal Hitler. Kata dia, setiap melihat foto Hitler di masa jayanya, dia makin yakin bahwa Poch, dokter tua asal Jerman yang dia temui adalah Hitler.

Keyakinannya bertambah saat seorang keponakannya, pada 1980, memberinya buku biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria.

Dalam halaman 59 artikel itu diceritakan kondisi fisik Hitler di masa tua. "Sejumlah orang Jerman tahu Hitler menyeret kakinya saat berjalan, penglihatannya makin kabur, rambutnya tak lagi tumbuh. Kala perang makin berkecamuk dan Jerman terus dipukul kalah, Hitler menderita kelainan syaraf."

Saat membaca buku tersebut, Sosro makin yakin, sebab kondisi fisik yang sama dia temukan pada diri Poch.

Dalam buku tersebut juga diceritakan tangan kiri Hitler selalu bergetar sejak pertempuran Stalingrad (1942 -1943) -- yang merupakan pukulan dahsyat bagi tentara Jerman.

Sosro mengaku masih ingat beberapa percakapannya dengan Poch yang diduga adalah Hitler. Poch selalu memuji-muji Hitler. Dia juga mengatakan tak ada pembunuhan di Auschwitz, kamp konsentrasi yang diyakini sebagai lokasi pembantaian orang-orang Yahudi.

"Saat saya bertanya soal kematian Hitler, dia mengatakan tak tahu. Sebab, saat itu situasi di Berlin dalam keadaan chaos. Semua orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing," kata Sosrohusodo, seperti dimuat laman Militariana.

Sosro mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, "ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali."

Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter. Kata Sosro, istri Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya 'Dolf', yang diduga kependekan dari Adolf Hitler.

Usai membaca artikel-artikel tersebut, Sosro mengaku menghubungi Sumbawa Besar. Dari sana, dia memperoleh informasi dr Poch meninggal di Surabaya.

Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel.

Sementara istrinya yang asal Jerman pulang ke tanah airnya, Poch diketahui menikah lagi dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S. Dia diketahui tinggal di Babakan Ciamis.

Setelah menutup mulut, S akhirnya memberi semua dokumen milik suaminya pada Sosro. termasuk foto perkawinan, surat izin mengemudi lengkap dengan sidik jari Poch.

Ada juga buku catatatan berisi nama-nama orang Jerman yang tinggal di beberapa negara, seperti Argentina, Italia, Pakistan, Afrika Selatan, dan Tibet. Juga beberapa tulisan tangan steno dalan bahasa Jerman

Buku catatan Poch berisi dua kode, J.R. KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan.

"Ada kemungkinan buku catatatan dimiliki dua orang, Hitler dan Eva Braun," kata Sosro.

Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler -- yakni B (Berlin), S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum dia ke Sumbawa Besar.

Istri kedua Poch, S juga menceritakan suatu hari dia melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya menjawab, "jangan bilang siapa-siapa."

Sosro mengaku tak ada maksud tersembunyi di balik pengakuannya. "Saya hanya ingin menunjukan Hitler meninggal di Indonesia," kata dia.

Hingga saat ini apakah Hitler tewas di bunker, di Argentina, Brazil, atau Indonesia, belum bisa dipastikan. Kisah akhir hayat 'sang Fuhrer' terus jadi misteri.

(Sumber:Vivanews)

Friday, February 19, 2010

PUNAKAWAN

Kelompok Ki Lurah Semar Badranaya

Kelompok ini terdiri Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong (Sunda: Cepot). Mereka menggambarkan kelompok punakawan yang jujur, sederhana, tulus, berbuat sesuatu tanpa pamrih, tetapi memiliki pengetahuan yang sangat luas, cerdik, dan mata batinnya sangat tajam. Ki Lurah Semar, khususnya, memiliki hati yang “nyegoro” atau seluas samudra serta kewaskitaan dan kapramanan-nya sedalam samudra. Hanya satria sejati yang akan menjadi asuhan Ki Lurah Semar. Semar hakekatnya sebagai manusia setengah dewa, yang bertugas mengemban/momong para kesatria sejati.

Ki Lurah Semar disebut pula Begawan Ismaya atau Hyang Ismaya, karena eksistensinya yang teramat misterius sebagai putra Sang Hyang Tunggal umpama dewa mangejawantah. Sedangkan julukan Ismaya artinya tidak wujud secara wadag/fisik, tetapi yang ada dalam keadaan samar/semar. Dalam uthak-athik-gathuk secara Jawa, Ki Semar dapat diartikan guru sejati (sukma sejati), yang ada dalam jati diri kita. Guru sejati merupakan hakekat Zat tertinggi yang terdapat dalam badan kita. Maka bukanlah hal yang muskil bila hakekat guru sejati yang disimbolkan dalam wujud Ki Lurah Semar, memiliki kemampuan sabda pendita ratu, ludahnya adalah ludah api (idu geni). Apa yang diucap guru sejati menjadi sangat bertuah, karena ucapannya adalah kehendak Tuhan. Para kesatria yang diasuh oleh Ki Lurah Semar sangat beruntung karena negaranya akan menjadi adil makmur, gamah ripah, murah sandang pangan, tenteram, selalu terhindar dari musibah.

Tugas punakawan dimulai sejak kepemimpinan Prabu Herjuna Sasrabahu di negeri Maespati, Prabu Ramawijaya di negeri Pancawati, Raden Sakutrem satria Plasajenar, Raden Arjuna Wiwaha satria dari Madukara, Raden Abimanyu satria dari Plangkawati, dan Prabu Parikesit di negeri Ngastina. Ki Lurah Semar selalu dituakan dan dipanggil sebagai kakang, karena dituakan dalam arti kiasan yakni ilmu spiritualnya sangat tinggi, sakti mandraguna, berpengalaman luas dalam menghadapi pahit getirnya kehidupan. Bahkan para Dewa pun memanggilnya dengan sebutan “kakang”.

Kelompok punakawan ini bertugas :

1. Menemani (mengabdi) para bendhara (bos) nya yang memiliki karakter luhur budi pekertinya. Tugas punakawan adalah sebagai “pembantu” atau abdi sekaligus “pembimbing”. Tugasnya berlangsung dari masa ke masa.
2. Dalam cerita pewayangan, kelompok ini lebih sebagai penasehat spiritual, pamomong, kadang berperan pula sebagai teman bercengkerama, penghibur di kala susah.
3. Dalam percengkeramaannya yang bergaya guyon parikena atau saran, usulan dan kritikan melalui cara-cara yang halus, dikemas dalam bentuk kejenakaan kata dan kalimat. Namun di dalamnya selalu terkandung makna yang tersirat berbagai saran dan usulan, dan sebagai pepeling akan sikap selalu eling dan waspadha yang harus dijalankan secara teguh oleh bendharanya yang jumeneng sebagai kesatria besar.
4. Pada kesempatan tertentu punakawan dapat berperan sebagai penghibur selagi sang bendhara mengalami kesedihan.
5. Pada intinya, Ki Lurah Semar dkk bertugas untuk mengajak para kesatria asuhannya untuk selalu melakukan kebaikan atau kareping rahsa (nafsu al mutmainah). Dalam terminologi Islam barangkali sepadan dengan istilah amr ma’ruf.

Adapun watak kesatria adalah: halus, luhur budi pekerti, sabar, tulus, gemar menolong, siaga dan waspada, serta bijaksana.

Kelompok Ki Lurah Togog

Kelompok ini terdiri tiga personil yakni: Ki Lurah Togog (Sarawita) dan Mbilung. Punakawan ini bertugas menemani bendhara-nya yang berkarakter dur angkara yakni para Ratu Sabrang. Sebut saja misalnya Prabu Baladewa di negeri Mandura, Prabu Basukarna di negeri Ngawangga, Prabu Dasamuka (Rahwana) di negeri Ngalengka, Prabu Niwatakawaca di negeri Iman-Imantaka dan beberapa kesatria dari negara Sabrangan yang berujud (berkarakter) raksasa; pemarah, bodoh, namun setia dalam prinsip. Lurah Togog disebut pula Lurah Tejamantri. Ki Togog dkk secara garis besar bertugas mencegah asuhannya yang dur angkara, untuk selalu eling dan waspadha, meninggalkan segala sifat buruk, dan semua nafsu negatif. Beberapa tugas mereka antara lain:

1.Mereka bersuara lantang untuk selalu memberikan koreksi, kritikan dan saran secara kontinyu kepada bendhara-nya.

2.Memberikan pepeling kepada bendhara-nya agar selalu eling dan waspadha jangan menuruti kehendak nafsu jasadnya (rahsaning karep).

Gambaran tersebut sesungguhnya memproyeksikan pula karakter dalam diri manusia (jagad alit). Sebagaimana digambarkan bahwa kedua kesatria di atas memiliki karakter yang berbeda dan saling kontradiktori. Maknanya, dalam jagad kecil (jati diri manusia) terdapat dua sifat yang melekat, yakni di satu sisi sifat-sifat kebaikan yang memancar dari dalam cahyo sejati (nurulah) merasuk ke dalam sukma sejati (ruhulah). Dan di sisi lain terdapat sifat-sifat buruk yang berada di dalam jasad atau ragawi. Kesatria yang berkarakter baik diwakili oleh kelompok Pendawa Lima beserta para leluhurnya. Sedangkan kesatria yang berkarakter buruk diwakili oleh kelompok Kurawa 100. walaupun keduanya masing-masing sudah memiliki penasehat punakawan, namun tetap saja terjadi peperangan di antara dua kelompok kesatria tersebut. Hal itu menggambarkan betapa berat pergolakan yang terjadi dalam jagad alit manusia, antara nafsu negatif dengan nafsu positif. Sehingga dalam cerita pewayangan digambarkan dengan perang Brontoyudho antara kesatria momongan Ki Lurah Semar dengan kesatria momongan Ki Togog. Antara Pendawa melawan Kurawa 100. Antara nafsu positif melawan nafsu negatif. Medan perang dilakukan di tengah Padhang Kurusetra, yang tidak lain menggambarkan hati manusia.

Makna di Balik Simbol Punakawan

1. Ki Lurah Semar (simbol ketentraman dan keselamatan hidup)

Membahas Semar tentunya akan panjang lebar seperti tak ada titik akhirnya. Semar sebagai simbol bapa manusia Jawa. Bahkan dalam kitab jangka Jayabaya, Semar digunakan untuk menunjuk penasehat Raja-raja di tanah Jawa yang telah hidup lebih dari 2500 tahun. Dalam hal ini Ki Lurah Semar tiada lain adalah Ki Sabdapalon dan Ki Nayagenggong, dua saudara kembar penasehat spiritual Raja-raja. Sosoknya sangat misterius, seolah antara nyata dan tidak nyata, tapi jika melihat tanda-tandanya orang yang menyangkal akan menjadi ragu. Ki Lurah Semar dalam konteks Sabdapalon dan Nayagenggong merupakan bapa atau Dahyang-nya manusia Jawa. Menurut jangka Jayabaya kelak saudara kembar tersebut akan hadir kembali setelah 500 tahun sejak jatuhnya Majapahit untuk memberi pelajaran kepada momongannya manusia Jawa (nusantara). Jika dihitung kedatangannya kembali, yakni berkisar antara tahun 2005 hingga 2011. Maka bagi para satria momongannya Ki Lurah Semar ibarat menjadi jimat; mung siji tur dirumat. Selain menjadi penasehat, punakawan akan menjadi penolong dan juru selamat/pelindung tatkala para satria momongannya dalam keadaan bahaya.

Dalam cerita pewayangan Ki Lurah Semar jumeneng sebagai seorang Begawan, namun ia sekaligus sebagai simbol rakyat jelata. Maka Ki Lurah Semar juga dijuluki manusia setengah dewa. Dalam perspektif spiritual, Ki Lurah Semar mewakili watak yang sederhana, tenang, rendah hati, tulus, tidak munafik, tidak pernah terlalu sedih dan tidak pernah tertawa terlalu riang. Keadaan mentalnya sangat matang, tidak kagetan dan tidak gumunan. Ki Lurah Semar bagaikan air tenang yang menghanyutkan, di balik ketenangan sikapnya tersimpan kejeniusan, ketajaman batin, kaya pengalaman hidup dan ilmu pengetahuan. Ki Lurah Semar menggambarkan figur yang sabar, tulus, pengasih, pemelihara kebaikan, penjaga kebenaran dan menghindari perbuatan dur-angkara. Ki Lurah Semar juga dijuluki Badranaya, artinya badra adalah rembulan, naya wajah. Atau Nayantaka, naya adalah wajah, taka : pucat. Keduanya berarti menyimbolkan bahwa Semar memiliki watak rembulan (lihat thread: Pusaka Hasta Brata). Dan seorang figur yang memiliki wajah pucat, artinya Semar tidak mengumbar hawa nafsu. Semareka den prayitna: semare artinya menidurkan diri, agar supaya batinnya selalu awas. Maka yang ditidurkan adalah panca inderanya dari gejolak api atau nafsu negatif. Inilah nilai di balik kalimat wani mati sajroning urip (berani mati di dalam hidup). Perbuatannya selalu netepi kodrat Hyang Widhi (pasrah), dengan cara mematikan hawa nafsu negatif. Sikap demikian akan diartikulasikan ke dalam sikap watak wantun kita sehari-hari dalam pergaulan, “pucat’ dingin tidak mudah emosi, tenang dan berwibawa, tidak gusar dan gentar jika dicaci-maki, tidak lupa diri jika dipuji, sebagaimana watak Badranaya atau wajah rembulan.

Dalam khasanah spiritual Jawa, khususnya mengenai konsep manunggaling kawula Gusti, Ki Lurah Semar dapat menjadi personifikasi hakekat guru sejati setiap manusia. Semar adalah samar-samar, sebagai perlambang guru sejati atau sukma sejati wujudnya samar bukan wujud nyata atau wadag, dan tak kasad mata. Sedangkan Pendawa Lima adalah personifikasi jasad/badan yang di dalamnya terdapat panca indera. Karena sifat jasad/badan cenderung lengah dan lemah, maka sebaik apapun jasad seorang satria, tetap saja harus diasuh dan diawasi oleh sang guru sejati agar senantiasa eling dan waspadha. Agar supaya jasad/badan memiliki keteguhan pada ajaran kebaikan sang guru sejati. Guru sejati merupakan pengendali seseorang agar tetap dalam “laku” yang tepat, pener dan berada pada koridor bebener. Siapa yang ditinggalkan oleh pamomong Ki Lurah Semar beserta Gareng, Petruk, Bagong, ia akan celaka, jika satria maka di negerinya akan mendapatkan banyak malapetaka seperti : musibah, bencana, wabah penyakit (pageblug), paceklik. Semua itu sebagai bebendu karena manusia (satria) yang ditinggalkan guru sejati-nya telah keluar dari jalur bebener.

Jika ditinjau dari perspektif politik, kelompok Punakawan Ki Lurah Semar dan anak-anaknya Gareng, Petruk, Bagong sebagai lambang dari lembaga aspirasi rakyat yang mengemban amanat penderitaan rakyat. Atau semacam lembaga legislatif. Sehingga kelompok punakawan ini bertugas sebagai penyambung lidah rakyat, melakukan kritikan, nasehat, dan usulan. Berkewajiban sebagai pengontrol, pengawas, pembimbing jalannya pemerintahan di bawah para Satria asuhannya yakni Pendhawa Lima sebagai lambang badan eksekutif atau lembaga pemerintah. Dengan gambaran ini, sebenarnya dalam tradisi Jawa sejak masa lampau telah dikenal sistem politik yang demokratis.

2. Nala Gareng

Nala adalah hati, Gareng (garing) berarti kering, atau gering, yang berarti menderita. Nala Gareng berarti hati yang menderita. Maknanya adalah perlambang “laku” prihatin. Namun Nala Gareng diterjemahkan pula sebagai kebulatan tekad. Dalam serat Wedhatama disebutkan gumeleng agolong-gilig. Merupakan suatu tekad bulat yang selalu mengarahkan setiap perbuatannya bukan untuk pamrih apapun, melainkan hanya untuk netepi kodrat Hyang Manon. Nala Gareng menjadi simbol duka-cita, kesedihan, nelangsa. Sebagaimana yang tampak dalam wujud fisik Nala Gareng merupakan sekumpulan simbol yang menyiratkan makna sbb:

Mata Juling:

Mata sebelah kiri mengarah keatas dan ke samping. Maknanya Nala Gareng selalu memusatkan batinnya kepada Hyang Widhi.

Lengan Bengkok atau cekot/ceko :

Melambangkan bahwasannya manusia tak akan bisa berbuat apa-apa bila tidak berada pada kodrat atau kehendak Hayng Widhi.

Kaki Pincang, jika berjalan sambil jinjit :

Artinya Nala Gareng merupakan manusia yang sangat berhati-hati dalam melangkah atau dalam mengambil keputusan. Keadaan fisik nala Gareng yang tidak sempurna ini mengingatkan bahwa manusia harus bersikap awas dan hati-hati dalam menjalani kehidupan ini karena sadar akan sifat dasar manusia yang penuh dengan kelemahan dan kekurangan.

Mulut Gareng :

Mulut gareng berbentuk aneh dan lucu, melambangkan ia tidak pandai bicara, kadang bicaranya sasar-susur (belepotan) tak karuan. Bicara dan sikapnya serba salah, karena tidak merasa percaya diri. Namun demikian Nala Gareng banyak memiliki teman, baik di pihak kawan maupun lawan. Inilah kelebihan Nala Gareng, yang menjadi sangat bermanfaat dalam urusan negosiasi dan mencari relasi, sehingga Nala Gareng sering berperan sebagai juru damai, dan sebagai pembuka jalan untuk negosiasi. Justru dengan banyaknya kekurangan pada dirinya tersebut, Nala Gareng sering terhindar dari celaka dan marabahaya.

3. Petruk Kanthong Bolong

Ki Lurah Petruk adalah putra dari Gandarwa Raja yang diambil anak oleh Ki Lurah Semar. Petruk memiliki nama alias, yakni Dawala. Dawa artinya panjang, la, artinya ala atau jelek. Sudah panjang, tampilan fisiknya jelek. Hidung, telinga, mulut, kaki, dan tangannya panjang. Namun jangan gegabah menilai, karena Lurah Petruk adalah jalma tan kena kinira, biar jelek secara fisik tetapi ia sosok yang tidak bisa diduga-kira. Gambaran ini merupakan pralambang akan tabiat Ki Lurah Petruk yang panjang pikirannya, artinya Petruk tidak grusah-grusuh (gegabah) dalam bertindak, ia akan menghitung secara cermat untung rugi, atau resiko akan suatu rencana dan perbuatan yang akan dilakukan. Petruk Kanthong Bolong, menggambarkan bahwa Petruk memiliki kesabaran yang sangat luas, hatinya bak samodra, hatinya longgar, plong dan perasaannya bolong tidak ada yang disembunyikan, tidak suka menggerutu dan ngedumel.

Dawala, juga menggambarkan adanya pertalian batin antara para leluhurnya di kahyangan (alam kelanggengan) dengan anak turunnya, yakni Lurah Petruk yang masih hidup di mercapada. Lurah Petruk selalu mendapatkan bimbingan dan tuntunan dari para leluhurnya, sehingga Lurah Petruk memiliki kewaskitaan mumpuni dan mampu menjadi abdi dalem (pembantu) sekaligus penasehat para kesatria.

Petruk Kanthong Bolong wajahnya selalu tersenyum, bahkan pada saat sedang berduka pun selalu menampakkan wajah yang ramah dan murah senyum dengan penuh ketulusan. Petruk mampu menyembunyikan kesedihannya sendiri di hadapan para kesatria bendharanya. Sehingga kehadiran petruk benar-benar membangkitkan semangat dan kebahagiaan tersendiri di tengah kesedihan. Prinsip “laku” hidup Ki Lurah Petruk adalah kebenaran, kejujuran dan kepolosan dalam menjalani kehidupan. Bersama semua anggota Punakawan, Lurah Petruk membantu para kesatria Pandhawa Lima (terutama Raden Arjuna) dalam perjuangannya menegakkan kebenaran dan keadilan.

4. Bagong

Bagong adalah anak ketiga Ki Lurah Semar. Secara filosofi Bagong adalah bayangan Semar. Sewaktu Semar mendapatkan tugas mulia dari Hyang Manon, untuk mengasuh para kesatria yang baik, Semar memohon didampingi seorang teman. Permohonan Semar dikabulkan Hyang Maha Tunggal, dan ternyata seorang teman tersebut diambil dari bayangan Semar sendiri. Setelah bayangan Semar menjadi manusia berkulit hitam seperti rupa bayangan Semar, maka diberi nama Bagong. Sebagaimana Semar, bayangan Semar tersebut sebagai manusia berwatak lugu dan teramat sederhana, namun memiliki ketabahan hati yang luar biasa. Ia tahan menanggung malu, dirundung sedih, dan tidak mudah kaget serta heran jika menghadapi situasi yang genting maupun menyenangkan. Penampilan dan lagak Lurah Bagong seperti orang dungu. Meskipun demikian Bagong adalah sosok yang tangguh, selalu beruntung dan disayang tuan-tuannya. Maka Bagong termasuk punakawan yang dihormati, dipercaya dan mendapat tempat di hati para kesatria. Istilahnya bagong diposisikan sebagai bala tengen, atau pasukan kanan, yakni berada dalam jalur kebenaran dan selalu disayang majikan dan Tuhan.

Dalam pagelaran wayang kulit, kelompok punakawan Semar, Gareng, Petruk, Bagong selalu mendapatkan tempat di hati para pemirsa. Punakawan tampil pada puncak acara yang ditunggu-tunggu pemirsa yakni goro-goro, yang menampilkan berbagai adegan dagelan, anekdot, satire, penuh tawa yang berguna sebagai sarana kritik membangun sambil bercengkerama (guyon parikena). Punakawan menyampaikan kritik, saran, nasehat, maupun menghibur para kesatria yang menjadi asuhan sekaligus majikannya. Suara punakawan adalah suara rakyat jelata sebagai amanat penderitaan rakyat, sekaligus sebagai “suara” Tuhan menyampaikan kebenaran, pandangan dan prinsip hidup yang polos, lugu namun terkadang menampilkan falsafah yang tampak sepele namun memiliki esensi yang sangat luhur. Itulah sepak “terjang punakawan” bala tengen yang suara hatinuraninya selalu didengar dan dipatuhi oleh para kesatria asuhan sekaligus majikannya.

Kepemimpinan Punakawan Kontroversial

Dalam cerita wayang sebagaimana kisah-kisah dalam legenda lainnya, terdapat kelompok antagonis. Dalam cerita wayang tokoh-tokoh antagonis berasal dari negri seberang atau Sabrangan. Punakawan Togog atau Tejamantri, Sarawita dan Mbilung merupakan punakawan kontroversif yang selalu membimbing tokoh pembesar antagonis, para “ksatria” angkara murka (dur angkara), hingga para pimpinan raksasa jahat. Sebut saja misalnya Prabu Dasamuka, Prabu Niwatakawaca, Prabu Susarma, hingga para kesatria dur angkara dari Mandura seperti Raden Kangsa dan seterusnya. Pada intinya Ki Lurah Togog dkk selalu berada di pihak tokoh antagonis, sehingga disebut sebagai bala kiwa. Namun demikian bukan berarti kelompok punakawan ini memiliki karakter buruk.

Ciri fisik Togog dkk memiliki mulut yang lebar. Artinya mereka selalu berkoar menyuarakan kebaikan, peringatan (pepeling) kepada majikannya agar tetap waspada dan eling, menjadi manusia jangan berlebihan. Ngono ya ngono ning aja ngono. Manusia harus mengerti batas-batas perikemanusiaan. Sekalipun akan mengalahkan lawan atau musuhnya tetap harus berpegang pada etika seorang kesatria yang harus gentle, tidak pengecut, dan tidak memenangkan perkelahian dengan jalan yang licik. Sekalipun menang tidak boleh menghina dan mempermalukan lawannya (menang tanpa ngasorake). Itulah ajaran Ki Lurah Togog dkk yang sering kali diminta nasehat dan saran oleh para majikannya. Namun toh akhirnya setiap nasehat, saran, masukan, aspirasi yang disampaikan Ki Lurah Togog dkk tetap saja tidak pernah digubris oleh majikannya mereka tetap setia. Ki Lurah Togog dkk walaupun menjabat posisi sentral sebagai penasehat, pengasuh dan pembimbing, yang selalu bermulut lantang menyuarakan pepeling, seolah peran mereka hanya sebagai obyek pelengkap penderita. Walaupun Ki Lurah Togog dkk selalu gagal mengasuh majikannya para kesatria dur angkara, hingga sering berpindah majikan untuk bersuara lantang mencegah kejahatan. Bukan berarti mereka tidak setia. Sebaliknya dalam hal kesetiaan sebagai kelompok penegak kebenaran, Ki Lurah togog patut menjadi teladan baik. Karena sekalipun sering dimaki, dibentak dan terkena amarah majikannya, Ki Lurah Togog dkk tidak mau berkhianat. Sekalipun selalu gagal memberi kritik dan saran kepada majikannya, mereka tetap teguh dalam perjuangan menegakkan keadilan. Dan lagi-lagi, mereka selalu dimintai saran dan kritikan, namun serta-merta diingkari pula oleh majikan-majikan barunya. Itulah nasib Togog dkk, yang mengisyaratkan nasib rakyat kecil yang selalu mengutarakan aspirasi dan amanat penderitaan rakyat namun tidak memiliki bargaining power. Ibarat menyirami gurun, seberapapun nasehat dan kritikan telah disiramkan di hati para “pemimpin” dur angkara, tak akan pernah membekas dalam watak para majikannya. Barangkali nasib kelompok punakawan Ki Lurah Togog dkk mirip dengan apa yang kini dialami oleh rakyat Indonesia. Suara hati nurani rakyat sulit mendapat tempat di hati para tokoh dan pejabat hing nusantara nagri. Sekalipun sekian banyak pelajaran berharga di depan mata, namun manifestasi perbuatan dan kebijakan politiknya tetap saja kurang populer untuk memihak rakyat kecil.